Pesan Rahbar

Home » » Menag: Jangan Usil Mainkan Isu Agama

Menag: Jangan Usil Mainkan Isu Agama

Written By Unknown on Saturday 12 November 2016 | 01:19:00


Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin dalam Pidato Kebudayaan di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki Kamis (10/11) mengingatkan agar masyarakat jangan usil memain-mainkan isu agama.

Dalam Forum Pidato Kebudayaan bertema ‘Setelah Polemik Kebudayaan: di Mana, ke Mana Indonesia’ ini, Lukman menegaskan bahwa agama merupakan bagian yang tak terpisahkan di Indonesia. Hampir dalam semua lini agama memiliki tempat yang tak bisa digantikan.

“Di Indonesia, agama dan kultur itu saling mengisi. Mudik misalnya, itu asalnya adalah agama, namun menjadi kultur. Yang tak hanya dinikmati oleh Muslim saja, namun juga seluruh umat di Indonesia,” tutur Lukman.

Lukman pun menegaskan bahwa antara agama dan kultur ada hubungan yang harmonis. Keduanya tak boleh dipisahkan.

“Agama dan kultur tak boleh dipisahkan. Susah nanti,” tambah Lukman yang kemudian mengutip tweet salah satu selebiritas Twitter Sarah Sechan, “Indonesia jangan bercerai. Saya sudah pernah. Repot ngurusnya.”


Jangan Mainkan Isu Agama

Lebih lanjut Lukman menyebutkan bahwa sebenarnya konflik-konflik atas nama agama itu penyebabnya bukan murni agama, tapi karena sesuatu di luar agama itu sendiri.

“Pertentangan ajaran-ajaran agama itu karena faktor di luar agama sendiri, politik, ekonomi, sosial hingga soal personal seperti asmara. Agama hanya dibawa sebagai alat justifikasi dan pembenar atas pihak yg berkonflik,” terang Lukman.

Demi menjaga kebhinekan dan kesatuan bangsa ini, Lukman berpesan agar jangan ada yang memain-mainkan isu agama ini.

“Jangan usil mainkan isu agama karena dampaknya sangat berbahaya. Kita mesti tenggang rasa dan tepo seliro,” pesan Lukman.

Dengan semangat tenggang rasa dan tepo seliro inilah, menurut Lukman Indonesia bisa terjaga dari virus-virus takfirisme. Lebih lanjut Lukman juga berpesan kepada para generasi muda agar mereka sibuk berkarya agar tidak terpengaruh virus-virus intoleransi.

“Jika anak muda sibuk berkarya, maka tak ada lagi yang sibuk mengkafirkan orang lain,” pungkas Lukman.[]


(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: