Pesan Rahbar

Home » » Militer Rusia tidak Mengancam Siapa pun

Militer Rusia tidak Mengancam Siapa pun

Written By Unknown on Wednesday, 16 November 2016 | 01:35:00

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato pada konferensi internasional yang didedikasikan untuk Hari jadi Sberbank ke 175 di Moskow pada 10 November 2016. (Foto: AFP)

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menekankan bahwa militer negaranya bukan merupakan ancaman dan tidak akan menyerang siapa pun.

“Angkatan Bersenjata kami tidak mengancam siapa pun … Saya ingin menekankan sekali lagi, untuk memastikan agar semua orang mendengar – tidak hanya orang di aula ini,” kata Putin saat memberikan sambutan di Rusia Yaroslavl, Sabtu (12/11/16).

Mengacu pada klaim bahwa Rusia akan menyerang negara-negara lain, khususnya negara tetangga di Baltik, Putin berkata, “Mengapa kita harus melakukan ini?”

“Kami memiliki wilayah terbesar di dunia, seperti saya katakan, semua orang tahu itu, dan kami perlu memberikan keamanan bagi negara kita sendiri, untuk orang-orang kita sendiri,” tambahnya.

Dia mencatat bahwa angkatan bersenjata Rusia sangat mampu memberikan keamanan, dan akan mengembangkan terus kekuatan. Dia juga memuji upaya yang dilakukan sejauh ini untuk membuat militer “efisien … modern dan sangat efektif.”

“Jumlah latihan militer telah meningkat beberapa kali, termasuk cek snap, yang untuk beberapa alasan dari waktu ke waktu di khawatirkan oleh rekan-rekan kami, mari kita sebut mereka seperti itu untuk saat ini,” tambahnya.

Dia menambahkan bahwa latihan negara lain jangan di khawatirkan Rusia. Tentara Rusia harus “kompak, tapi sangat efektif. Dengan demikian kita akan melanjutkan reformasi struktural, dan kami akan terus mengoptimalkan personil, tetapi tanpa melukai massa. ”

Tentara wanita Rusia mengambil bagian dalam parade militer di Lapangan Merah di Moskow pada 7 November 2016.

Pernyataan Putin itu datang setelah NATO berencana untuk mengirim “kelompok pertempuran” ke negara-negara Baltik dan Polandia awal tahun depan. Kelompok itu terdiri dari 40.000 pasukan. Ini akan menjadi penumpukan militer terbesar di dekat Rusia sejak Perang Dunia Kedua. Pasukan lebih banyak juga akan dikerahkan jika diperlukan.

NATO menghentikan semua hubungan dengan Moskow pada bulan April 2014, setelah Semenanjung Crimea bergabung dengan Ukraina the Rusia dalam referendum.

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI