Pesan Rahbar

Home » » Donald Trump: AS Harus Perangi Teroris ISIS, Bukan Presiden Assad

Donald Trump: AS Harus Perangi Teroris ISIS, Bukan Presiden Assad

Written By Unknown on Wednesday, 16 November 2016 | 01:43:00

Presiden AS terpilih Donald Trump

Presiden AS terpilih Donald Trump mengatakan Amerika Serikat harus melawan kelompok teroris ISIS, sebaliknya berhenti menyerang pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Dalam wawancara pertamanya setelah pemilu awal pekan ini, Trump mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa ia telah memiliki “pandangan yang berlawanan dari banyak orang mengenai Suriah.”

Trump menyarankan fokus yang lebih tajam untuk memerangi kelompok teroris daripada mencoba untuk menggulingkan Presiden Assad.

Presiden terpilih itu mengkritik kebijakan pemerintahan Obama yang berusaha untuk meningkatkan kemampuan “kelompok oposisi moderat Suriah” melawan Assad, mengatakan ia akan berusaha sejalan dengan Rusia dan menemukan solusi untuk konflik Suriah.

“Sikap saya adalah anda memerangi Suriah, [sementara] Suriah memerangi ISIS, dan Anda harus menyingkirkan ISIS .. Sekarang kami mendukung pemberontak di Suriah, dan kita tidak tahu siapa mereka ini,” katanya kepada Journal pada hari Jumat (11/11/16)

Selama debat presiden terakhirnya dengan calon Partai Demokrat Hillary Clinton, Trump menekankan bahwa prioritasnya di Suriah akan menghilangkan ISIS dan tidak untuk menggulingkan Assad.

President Suriah Bashar al-Assad menemui tentara yang sedang berperang melawan teroris yang didukung asing. (Foto: SANA)

Sementara pemerintahan Obama mengklaim bahwa pasukannya berperang kelompok teroris di Suriah, kenyataannya secara terbuka mendanai dan melengkapi kelompok militan yang berperang melawan pemerintah Suriah.

Koalisi pimpinan Amerika juga telah menargetkan apa yang di duga posisi ISIS di dalam wilayah Suriah sejak September 2014, tanpa otorisasi dari Damaskus atau PBB. Namun, serangan itu hanya melakukan sedikit hambatan bagi kemajuan teroris di bagian Suriah.

Secara terpisah, CIA telah menjalankan program serupa yang ditujukan untuk menekan mundur Assad. Operasi rahasia itu dimulai pada tahun 2013 untuk mempersenjatai, mendanai dan melatih teroris untuk menggulingkan pemerintah Suriah.

Sejak 2013, CIA telah melatih sekitar 10.000 teroris, banyak dari mereka kemudian bergabung dengan ISIS. Pada bulan Juli lalu, kepala CIA John Brennan mengatakan penyingkiran Assad adalah penting untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Suriah. Negara Arab ini telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Menurut Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, konflik di Suriah telah merenggut nyawa lebih dari 400.000 orang. Saat ini PBB telah berhenti menghitung jumlah korban resmi di negara Timur Tengah ini, mengatakan bahwa jumlah korban yang di terima dari berbagai sumber tidak dapat diversifikasi.

(The-Wall-Street-Journal/The-Guardian/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI