Pesan Rahbar

Home » » Nasrallah Sambut Terpilihnya Michel Aoun Sebagai Presiden Lebanon

Nasrallah Sambut Terpilihnya Michel Aoun Sebagai Presiden Lebanon

Written By Unknown on Saturday 5 November 2016 | 22:41:00

Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah memberikan pidato di Beirut, Lebanon, pada 4 November 2016.

Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah telah menyambut terpilihnya presiden baru Libanon, Michel Aoun ditengah tuduhan bahwa gerakannya telah menghalangi pemilu presiden selama dua setengah tahun terakhir.

Dalam pidatonya yang disampaikan di televisi (4/11/16) pada peringatan kesyahidan komandan Hizbullah Haji Mustafa yang syahid di Suriah pada bulan Oktober 2014 lalu, Nasrallah menyatakan bahwa beberapa pihak dan faksi-faksi di Lebanon mencoba menghubungkan pemilihan presiden di Lebanon dengan krisis pembicaraan nuklir Iran dan Suriah sementara faktanya baik Teheran dan Damaskus telah menegaskan bahwa pemilu adalah masalah Lebanon.

“Kami jujur ​​sejak awal mendukung Michel Aoun sebagai presiden, dan kami tidak menghalangi tujuan pemilu,” ujar kepala Hizbullah.

Dia menggarisbawahi bahwa tidak ada hubungan di antara gerakan perlawanan Hizbullah dan Presiden Aoun selain “kepercayaan,” tegasnya menolak tuduhan bahwa kelompoknya sedang mencari posisi dan bargaining di kepemimpinannya.

Nasrallah selanjutnya memuji Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri sebagai pelindung negara dalam kesulitan.

Sekjen Hizbullah kemudian menyeru semua partai politik Lebanon untuk bekerja sama dengan Aoun demi kepentingan Lebanon ditengah konflik dan krisis yang mengganggu di kawasan Timur Tengah.

Nasrallah lebih lanjut menyatakan bahwa Hizbullah tidak menyebut nama Saad al-Hariri sebagai perdana Menteri dalam pemerintahan, menekankan bahwa gerakan perlawanan hanya menawarkan ” bantuan yang mungkin untuk pencalonannya.”

Dia menekankan bahwa Hizbullah mendukung terbentuknya pemerintahan inklusif, mengatakan, “Kami bukan pihak negosiasi. Hanya mengatakan Berri berhak untuk bernegosiasi tentang pembentukan pemerintah baru atas nama kami.”

Di tempat lain dalam sambutannya, Nasrallah menolak tuduhan bahwa serangan rudal Yaman baru-baru ini melawan Arab Saudi diarahkan ke situs paling suci dan paling dihormati umat Islam.

“Propaganda yang mengklaim bahwa Yaman menembakkan roket balistik ke Mekah adalah kebohongan besar,” katanya.

Pada 27 Oktober lalu, tentara Yaman dan sekutunya menembakkan rudal Borkan-1 (Volcano-1) ke Bandara Internasional King Abdulaziz, yang terletak 19 kilometer utara kota Jeddah.

Sebuah sumber militer Yaman, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada kantor berita resmi Saba bahwa rudal dengan panjang 12,5 meter itu telah mencapai target secara akurat dan mengakibatkan kerusakan besar di bandara.

Namun media Saudi, melaporkan bahwa sistem rudal kerajaan telah mencegatnya dan menghancurkan rudal itu sebelum mencapai target. Sementara militer Saudi mengklaim bahwa rudal Yaman tersebut di tembakan ke arah kota suci Mekkah.

(Press-TV/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: