Pesan Rahbar

Home » » Pemuda Muhammadiyah: Kami Hormati Pribadi dan Pendapat Buya Syafi’i

Pemuda Muhammadiyah: Kami Hormati Pribadi dan Pendapat Buya Syafi’i

Written By Unknown on Saturday, 12 November 2016 | 01:08:00


Di tengah derasnya kritik bahkan hujatan kebencian pada Ahmad “Buya Syafii” Ma’arif di media sosial, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tetap bersikap menghargai pendapat dan pribadi Buya. Sikap ini ia tegaskan meski tokoh senior Muhammadiyah itu berbeda pandangan dengannya soal Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama yang dalam sebuah acara televisi menyebutkan bahwa Ahok tidak menista agama.

“Terkait dengan perbedaan pandangan arus besar kader dan warga Muhammadiyah dengan Buya Syafii Maarif harus pula disikapi dengan elok dan arif,” kata Dahnil di Jakarta, Kamis (10/11) seperti dikutip kantor berita Antara

Mantan Ketum Muhammadiyah itu, menurut Dhanil, adalah sahabat kader Muhammadiyah yang baik dan mengharapkan perbedaan pendapat tidak memecah belah warga Muhammadiyah.

“Perbedaan pandangan dalam Muhammadiyah adalah hal biasa, justru melalui perbedaan tersebut tradisi dialog yang memajukan hadir. Dialog yang memajukan di mana nalar nan sehat dirawat, dialog di mana kebaharuan bisa lahir,” kata dia.

Beda pendapat mengenai suatu persoalan, kata Dahnil, justru harus disambut dengan dialog yang memajukan, saling mendukung dan menghormati. “Kita hormati pandangan Buya Syafii Maarif dan sahabat lain yang satu pandangan dengan beliau,” kata Dahnil.

Kendati memiliki pandangan berbeda soal dugaan penistaan agama oleh Ahok, Dahnil mengaku tetap pengagum Buya Syafii yang pernah memimpin Muhammadiyah.

Lewat akun Twitter milik Dahnil, ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu mengaku telah mendatangi kediaman Buya Syafii di Yogyakarta untuk berdialog mengenai perbedaan pandangan soal dugaan penistaan agama.

Seperti diketahui, kasus Ahok yang sedang bergulir saat ini tidak bisa dilepaskan dari sikap Majelis Ulama Indonesia. Berkenaan dengan ini, Buya Syafi’i menyebut seharusnya MUI melakukan kajian yang lebih matang terkait pernyataan Ahok yang cukup sensitif bagi masyarakat yang tengah belajar bertoleransi.

Karena itu, pria yang akrab disapa Buya Syafi’i ini tidak sependapat dengan fatwa MUI yang mengatakan bahwa Ahok telah menghina Al Qur’an dan menghina ulama.

“Saya sudah baca berapa kali pernyataan Ahok, di kepulauan Seribu, saya tidak sependapat dengan itu (MUI). Jadi, menurut saya fatwa MUI itu kurang cermat, sehingga menimbulkan hal semacam ini,” katanya di CNN TV.

Di sisi lain Buya juga mengajak umat Islam untuk introspeksi dengan mengambil sisi hikmah di balik peristiwa yang erat dengan politik ini.

“Bukankah gejala Ahok ini sebagai pertanda keras dari kegagalan partai-partai Muslim menampilkan pemimpin yang dipercaya rakyat? Belajarlah berfikir jernih,” katanya. []

(Antara-News/Tempo/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: