Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyindir politisi yang menghina Muslim dalam pidato kenegaraannya di hadapan kongres, Rabu (13/1). Penghinaan pada umat Islam, di mata pria yang pernah tinggal di Jakarta ini, berarti membuat keamanan warga AS semakin tidak kondusif.
“Ketika politisi menghina Muslim, ketika sebuah masjid dirusak, atau seorang bocah muslim diganggu, tindakan semacam itu takkan membuat kita merasa lebih aman,” kata Obama yang disambut tepuk tangan meriah, seperti dikutip Reuters, Rabu (13/1).
Donald Trump, seperti diberitkan sebelumnya, merupakan politisi sekaligus kandidat presiden AS yang sempat mengusulkan pelarangan Muslim masuk Amerika Serikat hingga menuai kontroversi. Pernyataan salah satu kandidat partai Republik ini muncul menyusul aksi teror di Paris dan San Bernardino, California.
Selain memperburuk keamanan, Obama menilai pernyataan politisi yang menyudutkan umat Islam juga akan merusak citra Amerika Serikat. “Itu salah. Itu justru mengecilkan (negara) kita di mata dunia. Ini membuat kita lebih sulit mencapai tujuan kita,” katanya
Trump, politisi yang juga pengusaha, akhirnya angkat bicara merespon pidato kenegaraan Obama yang menurutnya membosankan.
’’Pidato kenegaraan terlalu membosankan, berbelit-belit, membuat malas. Tidak layak disimak!” kata Trump via akun twitternya @realDonaldTrump sambil menyarankan pergantian kepemimpinan sesegera mungkin.
Pidato tahunan kenegaraan kemarin merupakan yang terakhir bagi Obama. Presiden AS pertama berkulit hitam ini akan menyelesaikan dua periode masa jabatannya sejak 2009 lalu. Pada November mendatang, negeri Paman Sam akan kembali menyelanggarakan pesta demokrasi untuk menentukan nahkoda anyar pengganti Obama.
(Reuters/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email