Bentrokan pecah antara polisi Yunani dan demonstran yang memprotes kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Athena.
Polisi anti huru hara dengan menggunakan gas air mata telah membubarkan sekitar 7.000 pengunjuk rasa yang turun ke jalan di pusat Athena pada Selasa (15/11/16)
Para pengunjuk rasa awalnya berencana mendemo kedutaan besar AS, namun bentrokan dengan polisi menghalangi.
Seorang pengunjuk rasa mempersiapkan bom molotov untuk dilemparkan ke arah polisi anti huru hara dalam bentrokan menyusul demontrasi menentang kunjungan Presiden AS Barack Obama, di Athena, Yunani, 15 November 2016.
Aksi protes terkait kunjungan Obama dilarang di kota ini, polisi memparkir bus di sepanjang rute presiden AS.
Protes berubah menjadi rusuh setelah demonstran berusaha menerobos garis polisi di sekitar parlemen Yunani dan kedutaan AS.
Demonstrasi berubah menjadi rusuh selama protes terhadap kunjungan Presiden AS Barack Obama, di Athena, Yunani, 15 November 2016.
Bom molotov Juga dilemparkan ke arah polisi di distrik utara kota.
Bom molotov meledak di depan polisi anti huru hara saat demonstrasi menentang kunjungan Presiden AS Barack Obama, di Athena, Yunani, 15 November 2016.
Menurut laporan, lebih dari 5.000 pasukan polisi telah ditempatkan di kota itu untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Media Rusia RT dikutip wartawan Yunani Aris Chatzistefanou mengatakan bahwa demonstrasi itu dilakukan untuk menentang terhadap kebijakan AS yang “menciptakan ketegangan” dengan negara-negara lain di seluruh dunia, terutama dengan Rusia dan China.
Demonstran berlari panik menyusul demonstrasi menentang kunjungan Presiden AS Barack Obama, di Athena, Yunani, 15 November 2016.
“Ketika pemerintah Yunani berusaha untuk menjelaskan kunjungan Obama sebagai kunjungan pembawa perdamaian, ribuan demonstran turun ke jalan untuk memprotes kebijakan AS terhadap negara-negara dibelahan dunia seperti di Amerika Latin ke Timur Tengah, Afghanistan dan Suriah, ” dia menambahkan. Beberapa kelompok juga memprotes terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS berikutnya.
(Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email