Komedian sekaligus komika asal Kendari, Arie Kriting mengungkapkan kekesalannya di media sosial Twitter. Kekesalan Arie berawal dari sebuah postingan gambar cetakan mata uang 10 ribu terbitan baru, yang di dalamnya terdapat gambar Frans Kaisiepo, pahlawan asal Papua.
Diunggah oleh sebuah akun facebook atas nama Ummi Fatimah az-Zahra, sang pemilik akun mempertanyakan sosok Frans Kaisiepo yang belum banyak dikenal oleh khalayak. Postingan ini pun bersambut dengan komentar pedas lainnya yang bernada melecehkan.
“Bapaknya Ahok, pahlawan komunis”, tulis akun Eqi Romansa.
“Pitekan Tropus elektus ndase king-king,” sahut akun Romy Saputra.
Melihat sambutan rasis dan tidak layak kepada pahlawan Papua tersebut di dunia maya, Arie Kriting pun angkat bicara. Menurut jebolan Stand Komedi ini, penghinaan yang dilancarkan oleh sejumlah akun itu sangat memalukan.
“Sekalinya ada Pahlawan Nasional dari Tanah Papua yang diabadikan dalam pecahan rupiah, begini sambutan orang-orang ini. Memalukan...,” tulis Arie Kriting melalui akunnya @Arie_Kriting. Cuitan ini sudah mendapatkan 3200 retweet dari pengguna Twitter.
Arie juga menyayangkan pernyataan-pernyataan berbau rasial kepada tokoh yang dihormati oleh masyarakat Papua tersebut.
“Cuma mau nilai orang dari fisik, agama, dan suku saja. Tapi nanti kalau kita bersuara, kalian bilang jangan bawa-bawa SARA. Maunya apa?” tambahnya.
Dalam pecahan uang 10.000 terbaru yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), terdapat gambar pahlawan dari tanah Papua, Frans Kaisiepo. Frans merupakan pahlawan kelahiran Biak, Papua 10 Oktober 1921. Salah satu jasa Frans adalah keterlibatannya dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 1946, yang membicarakan pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS). Dalam konferensi tersebut, Frans menetang gagasan RIS, dan mengusulkan nama Irian, yang berarti beruap. Frans juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua ke-4 periode 1964-1973.
“Banyak yang tidak tahu Franz Kaisiepo, ya karena memang kamu tidak mau tahu tentang Papua. Giliran bersuara, langsung kasih cap Separatis,” ketus Arie.
(Jurnas/Berita-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email