Presiden Suriah Bashar al-Assad
Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menyampaikan ucapan selamat pada bangsanya atas pembebasan kota Aleppo dari militan yang didukung asing di tengah misi yang masih berlangsung untuk mengamankan militan yang tersisa dan warga sipil di kota barat laut yang diserang itu.
Dalam video yang diposting di akun media sosial resmi kepresidenan Suriah, Assad mengatakan “pembebasan” adalah “sejarah yang dibuat dan lebih lebih dari kata ‘selamat’.”
“Apa yang terjadi hari ini adalah penulisan sejarah yang ditulis oleh setiap warga negara Suriah. Penulis (sejarah) bukan dimulai hari ini, tetapi dimulai enam tahun lalu ketika krisis dan perang terhadap Suriah dimulai, “tambahnya.
“Saya berpikir bahwa setelah pembebasan Aleppo kita harus berbicara tentang situasi seperti … sebelum pembebasan Aleppo dan setelah pembebasan Aleppo,” katanya.
Pesan itu muncul di tengah laporan bahwa belasan konvoi kendaraan keluar dari distrik al-Amiriyah Aleppo timur yang dikuasai militan menyeberang ke Ramussa yang dikuasai pemerintah di provinsi Aleppo barat
Sebuah sumber resmi Suriah mengatakan hampir 1.000 orang telah meninggalkan Aleppo timur dalam konvoi pertama, yang terdiri dari wanita, anak-anak dan korban yang terluka.
Kemudian pada hari itu, konvoi kedua 15 bus meninggalkan pedesaan di daerah yang dikuasai pemerintah, menurut televisi pemerintah Suriah.
Dia mengatakan 951 orang, termasuk 200 militan dan mereka 108 terluka berada dalam konvoi itu.
Seorang pria bereaksi saat mereka mengevakuasi warga yang berada di daerah yang dipegang militan di Aleppo timur, Suriah 15 Desember 2016. (Foto: Reuters)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa 21 bus dan 19 ambulans yang membawa warga sipil dan mereka yang terluka telah meninggalkan Aleppo timur.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan bahwa konvoi bus pertama dimaksudkan untuk mengevakuasi teroris meninggalkan Aleppo timur.
Komite Palang Merah International menegaskan bahwa upaya menarik sebanyak 200 korban terluka sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata telah dimulai.
Warga yang berada di daerah al-Sukkari Aleppo timuryang dikuasai militan di evakuasi dengan bus 15 Desember 2016. (Foto: Reuters)
Rekaman drone yang baru dirilis menunjukkan bus dan ambulans bergerak ke daerah-daerah yang dikepung di kota.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa evakuasi 5.000 militan dan anggota keluarganya di Aleppo Timur telah dimulai, kata kantor berita Tass melaporkan.
Seorang pejabat militer Rusia yang tidak disebutkan namanya mengatakan evakuasi akan dilakukan melalui koridor kemanusiaan sejauh 21 kilometer.
Pertempuran Aleppo ‘hampir selesai’
Pada hari Kamis (15/12/16), Letnan Jenderal Rusia Viktor Poznikhir pada konferensi pers di televisi negara Suriah mengatakan bahwa pertempuran Aleppo telah hampir berakhir.
Pejabat Rusia menambahkan bahwa sekitar 3.000 gerilyawan telah meninggalkan Aleppo sejak Agustus, dan bahwa 108.000 warga sipil telah dipindahkan ke bagian yang aman.
Secara terpisah, penasihat kemanusiaan PBB di Suriah mengatakan sebagian besar pengungsi akan pergi ke Provinsi Idlib dan lain-lain bisa memilih ke negara tetangga Turki.
Warga berkumpul untuk dievakuasi di al-Sumaria di Aleppo timur yang kuasai militan, 15 Desember 2016. (Foto: Reuters)
Jan Egeland lebih lanjut memperkirakan bahwa mereka yang baru saja melarikan diri dari Aleppo timur sekitar 50.000 orang
“Ribuan orang harus segera dievakuasi, tapi hal pertama dan paling mendesak adalah mereka yang terluka, sakit dan anak-anak, termasuk anak-anak yatim,” tambahnya.
Di tempat lain, gubernur provinsi Hama mengatakan kepada kantor berita resmi SANA bahwa kendaraan dalam perjalanan ke desa Fua’a dan Kafraya yang dikepung militan untuk mengevakuasi warga yang sakit dan terluka.
“Dua puluh sembilan bus dan ambulans, dan tim medis, telah dikirim ke … Fua’a dan Kafraya … untuk mengevakuasi warga dan sejumlah keluarga,” kata Mohamed al-Hazouri.
Misi evakuasi di dua desa di Aleppo timur tersebut datang sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Selain itu, sumber Suriah yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa bus dan ambulans bergerak dari daerah Qalaat al-Madiq Provinsi Hama menuju dua desa, menambahkan bahwa “1.200 korb terluka dan mereka yang sakit dan keluarganya akan dievakuasi.”
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan para pengungsi di desa-desa yang terkepung diharapkan bisa dibawa ke provinsi Latakia yang dikuasai pemerintah.
Roket militan menghantam daerah Aleppo yang dikuasai pemerintah.
Sementara itu, televisi Suriah Ikhbariya yang dikelola negara melaporkan bahwa teroris telah menembak roket ke daerah yang dikendalikan pemerintah.
Ambulan menunggu untuk mengevakuasi warga di daerah al-Sumaria Aleppo timur yang dikuasai militan, 15 Desember 2016. (Foto: Reuters)
Para prajurit tentara Suriah dan sekutunya baru-baru ini memberikan pukulan berat terhadap gerilyawan di Aleppo, dimana televisi pemerintah Suriah mengatakan bahwa pasukan Damaskus kini mengendalikan 99 persen dari kota strategis itu.
Pasukan Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia melawan teroris.
Seorang pengungsi di gotong ke kendaraan untuk dievakuasi dari daerah Aleppo timur yang dikuasai militan, 15 Desember 2016. (Foto: Reuters)
Kantor berita Rusia RIA mengutip Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa lebih dari 2.000 militan dari Commonwealth of Independent States (CIS) tewas di Suriah pada tahun lalu.
Konvoi pertama pengungsi mencapai kota al-Rasyidin
Kemudian pada hari Kamis, televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa konvoi pertama pengungsi dari daerah Aleppo timur yang dikuasai militan telah mencapai kota al-Rasyidin, yang masih di bawah kendali militan.
“Kendaraan Bulan Sabit Merah yang membawa korban yang terluka telah tiba, dan yang terluka akan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan,” kata Ahmad al-Dbis, yang mengepalai unit dokter dan relawan, AFP melaporkan.
Moskow berjanji evakuasi damai
Sementara itu, penasihat kemanusiaan PBB Suriah mengatakan hari Kamis bahwa Moskow berjanji akan menghentikan operasi militer anti-teror di Idlib hingga evakuasi di Aleppo timur yang dikuasai militan berjalan.
“Rusia dan pihak lainnya meyakinkan kami bahwa pertempuran akan jeda … ketika kami membantu evakuasi,” kata Egeland.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Jepang, juga telah berjanji akan melakukan kerjasama dengan negara-negara lain pada masalah Suriah, AFP mengutip seorang pejabat tinggi pemerintah Jepang mengatakan.
Larijani: Kemenangan Aleppo kemenangan tentara
Pada hari Kamis, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani menyampaikan selamat ke rekannya Suriah, Hadiyeh Khalaf Abbas, serta bangsa Arab dan pemerintah atas kemenangan di Aleppo.
Anggota parlemen Iran itu menggambarkan kemenangan sebagai “titik kritis” dalam perjuangan bangsa Arab terhadap kelompok teror Takfiri dan para pendukungnya.
“Pencapaian ini tidak diragukan lagi akan menjadi awal untuk kemenangan besar melawan terorisme dan ekstremisme di kawasan itu,” kata Larijani.
Hizbullah memuji kemenangan Aleppo
Gerakan perlawanan Hizbullah Libanon memuji kemenangan tentara Suriah atas teroris di Aleppo.
Anggota parlemen Hassan Fadlallah menerangkan direbut kembalinya Aleppo sebagai “prestasi penting,” mengatakan “Pencapaian ini mengekpos tindakan konspirasi internasional untuk membagi Suriah dengan mengorbankan rakyat Suriah.”
Kemenangan Aleppo Membuat Saudi Marah
Kesal dengan telah direbutnya kembali Aleppo, duta besar Saudi untuk Mesir dan perwakilan tetap kerajaan untuk Liga Arab, menegaskan dukungan negaranya untuk militan melawan pemerintah Damaskus.
Ahmad bin Abdulaziz Qattan mengatakan pada hari Kamis bahwa Riyadh akan terus mendukung militan sampai pemerintahan Presiden Assad digulingkan.
Qattan juga menyerukan pertemuan darurat PBB atas situasi di Aleppo.
(Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email