Presiden Iran Hassan Rouhani (kiri) berbicara dalam Konferensi Internasional Persatuan Islam ke 30 di Teheran, Iran, pada tanggal 15 Desember 2016.
Presiden Iran Hassan Rouhani telah meminta semua umat Islam untuk bersatu melawan “konspirasi besar” musuh yang ingin menghancurkan umat Islam melalui perang sektarian.
Rouhani menekankan ke sejumlah pemikir di seluruh dunia dalam konferensi Internasional persatuan Islam di Teheran, Kamis (15/12/16), bahwa pertumpahan darah yang sedang berlangsung di negara-negara Muslim telah dirancang oleh negara-negara besar dan Zionis.
“Tujuan dari musuh adalah untuk menciptakan keputusasaan dan menghancurkan peluang umat Islam,” kata Presiden merujuk pada beberapa kekejaman yang sedang berlangsung di Irak dan di tempat lain.
“Kekuatan besar telah menumpahkan darah di jalan-jalan di Mosul dan menghancurkan kota yang indah ini. Mereka merusak dan memperbudak umat Islam serta perempuan Kristennya tidak di lindungi oleh yang menamakan dirinya “pemerintahan”,katanya.
Rouhani mengatakan kekuatan Barat dan sekutu regionalnya bertanggung jawab atas kehancuran kota dan pemenggalan pemuda Muslim.
“Pertama dan terpenting, perbuatan jahat ini berkaitan dengan kekuatan besar, kekuatan Barat dan mereka yang telah membuka jalan bagi kelompok teroris, mendapat senjata dan mereka yang membeli minyak ilegal, mereka yang menjarah karya dari museum untuk dijual di pasar mereka.
“Pelaku kedua adalah negara-negara Muslim yang memberi dana dan senjata untuk kelompok teroris,” kata Rouhani.
Presiden meminta para pemikir Muslim untuk mengundang para pemuda untuk menyuarakan pesan sejati Islam dan mendorong mereka agar mengikuti jalan utusan ilahi, yang berpuncak pada ajaran Nabi Muhammad.
“Kita jangan membiarkan musuh-musuh Islam mengambil keutamaan [Islam] dan menghancurkannya atau menciptakan perpecahan dari kita dengan berbagai dalih.”
Rouhani menyinggung kehidupan damai Syiah dan Sunni serta kelompok agama dan etnis lainnya telah berlangsung berabad-abad lalu, ia mengatakan “kita harus saling menghormati dan menahan diri dari menghina tokoh-tokoh agama.”
Presiden menjelaskan Syiah dan Muslim Sunni sebagai saudara seiman yang mengikuti Al-Qur’an dan sunnah nabi Islam.
“Bendera Syiah atau bendera Sunni, keduanya salah. Syiah maupun Sunni satu sama lainnya tidak boleh saling berhadapan. Karena almarhum Imam (Khomeini) berkata yang berdepan adalah “Islam” Amerika dengan Islam Muhammadi”
Rouhani menyinggung prinsip Jihad dalam Islam, menyebutnya itu telah digunakan oleh umat Islam untuk mencapai kemerdekaan seperti di Libya, Iran, Irak dan negara-negara lainnya.
“Kita harus bangga dengan Jihad yang sesuai dengan perintah Al-Qur’an. Kami tahu, tidak ada cara lain untuk melawan tirani dan membela kemuliaan Islam dan Muslim kecuali dengan Jihad,” tambahnya.
Rouhani berharapan bahwa umat Islam akan bersatu dengan berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad dan mengidentifikasi “rezim Zionis” Israel sebagai “musuh terbesar” Islam.
“Mari kita satukan Ummah, mengandalkan Allah bukan Amerika, Inggris dan negara besar lainnya apalagi teroris.” Konferensi International Persatuan Islam ke 30 dibuka di ibukota Iran Teheran dengan dihadiri ratusan tamu dari dalam dan luar negeri, ulama dan tokoh agama dari berbagai negara Muslim yang akan berlanjut sampai Sabtu.
(IRNA/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email