Pesan Rahbar

Home » » Velayati: Muslimin tidak Punya Tempat Berlindung Selain Haram Suci Razavi

Velayati: Muslimin tidak Punya Tempat Berlindung Selain Haram Suci Razavi

Written By Unknown on Saturday, 31 December 2016 | 17:40:00


Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar untuk urusan internasional mengatakan, dewasa ini Muslimin tidak punya tempat berlindung selain Iran dan Haram Suci Imam Ridha as dan keberadaan para penyimpang dan ekstremis seperti ISIS, Front Al Nusra dan Al Qaeda adalah buktinya.

Astan News melaporkan, Ali Akbar Velayati, Penasihat Rahbar untuk urusan internasional dalam seminar “Strategi Interaksi Haram Suci Razavi dengan Para Pegiat Budaya Internasional” yang digelar di aula seminar Lembaga Riset Islam, Haram Suci Razavi menuturkan, para penyimpang dan ekstremis berusaha merusak citra Islam dengan cara yang paling buruk dan mengumumkannya sebagai agama yang menakutkan.

Ia menambahkan, saat ini kecuali Iran, negara-negara Islam lain dilanda instabilitas dan tidak ada satu negarapun yang seperti Iran, menjadi pangkalan aman bagi Islam dan para pembela agama.

Ketua Pusat Riset Strategis, Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran itu melanjutkan, tidak akan ditemukan di seluruh penjuru dunia tempat berlindung bagi Muslimin, baik Sunni maupun Syiah seperti Haram Suci Imam Ridha as dan sekarang terlihat kesiapan dan kapasitas Haram Suci Razavi untuk berubah menjadi pusat Islam di dunia.

Ia menjelaskan, kehadiran Imam Ridha as di Khorasan membawa banyak berkah dan harus dibuat sebuah ensikplopedi tentang peran Imam Ridha as dalam berbagai dimensi berbeda.

Velayati menerangkan, Imam Ridha as menyelamatkan Islam dari para ateis, kaum skeptis dan penganut filsafat Yunani dan filsafat-filsafat lainnya, memperkokoh persatuan di antara Muslimin dan mazhab Syiah di jalan aslinya dan pasca kesyahidan beliau Makam Sucinya hingga kini menjadi sumber berkah yang melimpah bagi umat Islam.

Menurutnya, harapan seluruh Muslimin dunia adalah Iran dan berkah negara ini juga berakar dari spiritualitas Haram Suci Razavi yang menyelamatkan Islam dari syirik, keraguan dan penyimpangan dan mendekatkan Ahlu Sunnah dan Syiah.

Ketua Pusat Riset Strategis, Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran mengatakan, sejak awal perjalanan Imam Ridha as ke Marv, beliau menjadi sumber kebaikan dan keberkahan, meskipun atas paksaan Khalifah Makmun agar Imam Ridha as datang ke Khorasan, Marv berubah menjadi pusat hubungan Islam di masa itu.

Penasihat Rahbar untuk urusan internasional itu menjelaskan, Imam Ridha as di Marv mendirikan Hauzah Ilmiah yang berdasarkan keterangan para sejarawan, mendidik sekitar 4000 orang, akan tetapi Khalifah Makmun menutup hauzah ilmiah itu setelah menyaksikan sambutan luas masyarakat atas pusat ilmu tersebut.

Velayati mengatakan, Imam Ridha as mengangkat wakil-wakil dan mengirim mereka ke sejumlah tempat berbeda sebagai utusan beliau untuk mendakwahkan Islam yang benar dan menggagalkan upaya penyimpangan yang dilakukan Umawiyah dan Abbasiyah di dalam agama ini.

Ia menambahkan, terdapat banyak bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Makam Suci Imam Ridha as dihormati oleh kalangan Syiah dan Sunni dan kehadiran Imam Ridha as menyebabkan bubarnya sekte Ismailiyah dan Zaidiyah, serta mempersatuan Syiah dan menciptakan ketertarikan masyarakat pada mazhab SyiahItsna Asyariyah.


Anasir Partai Baath Inti Kelompok Teroris ISIS

Ketua Pusat Riset Strategis, Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran menjelaskan bahwa kelompok teroris ISIS terdiri dari anasir-anasir Partai Baath era Saddam Hussein.

“Mereka adalah orang-orang yang disebut komunis oleh fatwa almarhum Ayatullah Hakim, pasalnya anasir-anasir Partai Baath tidak meyakini Tuhan, spiritualitas dan non-materi,” imbuhnya.

Menurut Velayati, anasir-anasir Partai Baath adalah inti kelompok teroris ISIS dan Abu Bakar Al Baghdadi termasuk salah satu anasir penting dan berpengaruh Partai Baath yang mengklaim diri sebagai khalifah.

Ia melanjutkan, media-media Barat juga adalah terompet setan yang menyebut ISIS sebagai pemerintahan Islam dengan menayangkan gambar-gambar pemenggalan kepala warga sipil dan tidak bersalah oleh ISIS dan mempromosikan Islam jenis ini kepada masyarakat dunia.

Velayati menerangkan, Hillary Clinton yang di periode awal kepresidenan Barack Obama di Amerika Serikat, menjabat Menteri Luar Negeri, di dalam bukunya mengakui bahwa Amerika yang menciptakan ISIS dan menyulut instabilitas di Dunia Islam.

Hari ini, katanya, Amerika dan Barat layaknya naga berkepala tujuh menyerang dari segala penjuru agar Islam dan Muslimin musnah dan hanya Muslimin yang berperang melawan kekufuran dan nifak, pasalnya tempat-tempat keagamaan Barat seperti Vatikan hingga kini tidak pernah berperan apapun dalam melawan kekufuran.

“Paus setiap hari Minggu selalu datang ke gereja dan memberi nasihat, ia tidak bisa melakukan apapun selain itu, karena kehormatan spiritualitas di Eropa sudah hilang sedemikian rupa dan ateisme sedang menyebar begitu luas sehingga Paus pun tidak berani melakukan apapun,” pungkasnya.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: