Pesan Rahbar

Home » » Analisis: Saudi dan Israel di Balik Sanksi Baru AS Terhadap Iran

Analisis: Saudi dan Israel di Balik Sanksi Baru AS Terhadap Iran

Written By Unknown on Saturday, 4 February 2017 | 12:26:00

Gedung Kementerian Luar Negeri Iran di Teheran

Saudi dan Israel mendorong pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk menghukum Iran atas program pertahanan rudalnya, sejarawan dan wartawan investigasi Amerika Gareth Porter mengatakan.

Pada hari Jumat (3/2/17), pemerintah Trump menjatuhkan sanksi baru terhadap beberapa individu dan entitas Iran untuk meningkatkan tekanannya terhadap Iran terkait program pertahanan rudalnya.

Departemen Keuangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa ia telah menerbitkan daftar sanksi baru kepada 13 tokoh dan 12 entitas Iran.

Menurut pernyataan itu, entitas termasuk perusahaan yang berbasis di Teheran, Uni Emirat Arab, Lebanon dan China.

Porter mengatakan kepada Press TV pada hari Jumat bahwa pengenaan sanksi terhadap Iran “melanggaran Resolusi Dewan Keamanan 2231.”

Resolusi 2231 diadopsi pada 20 Juli, 2015 untuk mendukung kesepakatan nuklir antara Iran dan kelompok negara P5 + 1, termasuk Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).

Porter mengatakan bahwa “Saudi mendorong Amerika Serikat untuk menempatkan sejumlah tekanan maksimum pada Iran karena Saudi tidak ingin Iran memiliki senjata apapun.”

“Ini bukan hanya Israel, Saudi jug menekan pemerintah Amerika Serikat untuk mencegah, menghambat dan memperlambat program rudal Iran semaksimal mungkin,” katanya.

Sanksi baru ini datang sehari setelah Presiden Trump mengatakan “semua opsi di atas meja” dalam merespon uji coba rudal balistik terbaru Iran.

Trump juga mengatakan pada hari Kamis bahwa Gedung Putih telah resmi memasukkan Tehran “pada peringatan khusus” lebih karena uji coba rudal tersebut.

Washington mengatakan uji coba rudal balistik Minggu telah melanggar kesepakatan nuklir antara Iran dan kelompok negara kelompok P5 + 1 tahun 2015.

Teheran menegaskan tes rudal tidak melanggar salah resolusi PBB karena semata-mata untuk tujuan pertahanan dan tidak dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir. Ahli pengawasan senjata juga mengatakan bahwa uji coba rudal Iran tidak dilarang di bawah perjanjian nuklir dan resolusi Dewan Keamanan, karena rudal Iran tidak dimaksudkan untuk dipersejatai hulu ledak nuklir.

(Press-TV/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: