Dari rumah tahanan LP Sukamiskin, eks Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kembali menyindir mantan presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono lewat tulisannya yang diunggah lewat media sosial Twitter.
Anas menulis isi hatinya saat ini dalam sebuah kertas, lalu menitipkan pada admin yang mengelola akun Twitter@anasurbaningrum.
Terlihat cuitan itu bertanda *abah, yang berarti cuitan itu diunggah tim admin berdasarkan pernyataan langsung dari Anas Urbaningrum.
Dalam tulisan tersebut ada 10 poin yang ia sampaikan pada para pengikutnya di dunia maya.
Berikut isi pesan selengkapnya
1. Saya setuju Pak SBY menyatakan, “Jangan ada Islamophobia di negeri ini.” *abah
2. Hemat saya, Islamophobia tidak akan berhasil. Realitasnya, Islam dan Indonesia tdk bisa dipisahkan. *abah
3. Teman2 bertanya, apakah saya percaya Pak SBY adalah pembela atau “pejuang” Islam? *abah
4. Itu rahasia Allah dan Pak SBY sendiri. Apakah pembela Islam atau menggunakan Islam untuk menyukseskan anaknya. *abah
5. Yg bukan rahasia adalah sulit menemukan rekam jejaknya dalam sejarah pergerakan (aktivisme) (umat) Islam di Indonesia. *abah
6. Karena itu, kurang elok jika untuk kepentingan pilkada lalu “memanfaatkan” isu Islam. *abah
7. Janganlah hanya demi mengejar ambisi kekuasaan lantas “memperalat” isu Islam. *abah
8. Itu hampir sulit dibedakan dng strategi politik “menghalalkan segala cara”. *abah
9. Yg terbaik bagi Pak SBY dan negeri ini adalah memilih jalan negarawan, madeg pandhito. *abah
10. Terkait pilkada, beri kesempatan para pemilih untuk bebas menggunakan haknya, sesuai akal budi dan nuraninya. *abah
Sebelumnya, SBY mengapresiasi pertemuan yang berlangsung antara para pimpinan GNPF-MUI dan Menkopolhukam Wiranto. Via akun Twitter pribadinya, SBY menilai Wiranto telah memberikan contoh baik. Menurut dia, negara dan pemerintah memperlakukan rakyatnya dengan hati dan kasih sayang, bukan kekuasaan dan kebencian.
SBY juga berharap tidak ada ketakutan terhadap Islam atau Islamophobia.
“Umat Islam mesti bersyukur. Semoga kebijakan dan langkah pemerintah ini terus berlanjut. Jangan ada Islamopobhia di negeri ini,” katanya.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email