Pesan Rahbar

Home » » Ini Penjelasan PBNU. Ahok Hadiri Istigasah, Said Aqil Tegaskan PBNU Netral

Ini Penjelasan PBNU. Ahok Hadiri Istigasah, Said Aqil Tegaskan PBNU Netral

Written By Unknown on Monday, 6 February 2017 | 23:46:00

Semen Indonesia berikan 5.000 sak ke PBNU. (Foto: Merdeka.com/muhammad luthfi rahman)

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menegaskan bahwa PBNU netral dalam kontestasi Pilgub DKI 2017. Dia protes, ada pemberitaan di salah satu televisi yang menyebut dirinya bakal hadir di acara istigasah yang juga dihadiri oleh Basuki T Purnama ( Ahok).

Said menegaskan, dirinya tak pernah datang jika ada undangan yang juga dihadiri oleh calon gubernur. Termasuk, acara istigasah yang digelar di kediaman Djan Faridz di Jalan Talang pada Minggu 5 Februari kemarin.

" Berita itu sama sekali tidak benar," jelasnya kepada media resmi milih NU, nu.or.id di kediamannya di kompleks Pondok Pesantren Al-Tsaqofah, Ciganjur, Jakarta, dikutip merdeka.com, Senin (6/2).

Dalam acara itu, hadir pengurus PBNU yang juga timses Ahok, Nusron Wahid. Selain Nusron, hadir juga Ketum PPP Djan Faridz dan salah satu pengacara Ahok, Humphrey Djemat.

Menurut kiai lulusan Pesantren Kempek Cirebon, Lirboyo Kediri, dan Krapyak Yogyakarta tersebut, ia tidak akan pernah menghadiri acara-acara yang diadakan calon gubernur DKI siapa pun dan di mana pun.

"Kepada warga NU semua, umat Islam pada umumnya, bangsa Indonesia pada umumnya, saya tetap menjaga netralitas sikap PBNU. PBNU tidak berpihak kepada calon gubernur siapa pun dan mmana pun," tegas dia.

Acara istigasah yang ramai dihadiri warga itu juga dipersoalkan oleh PW GP Ansor DKI. Acara tersebut dinilai mencatut nama NU dan mengklaim Nahdliyin Jakarta.

Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PW GP Ansor DKI Jakarta Redim Okto Fudin mengatakan, acara itu bukan acaara NU. Tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi NU dan bukan representasi warga NU.

"Penggunaan logo NU dalam acara tersebut ilegal, karenanya ada konsekuensi hukum. Acara tersebut berpotensi untuk memecah belah NU. GP Ansor DKI protes keras atas penggunaan lambang NU dan akan melakukan langkah lanjutan, baik hukum maupun non-hukum," kata Redim dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Senin (6/2).

Dia menilai, tindakan itu semakin memperkeruh suasana, bersikap permusuhan dan memecah belah. Dia bahkan mengibaratkan, penggagas acara tersebut tengah melakukan politik belah bambu ala penjajah.

"GP Ansor DKI siap mengawal sikap PWNU dan PBNU. Kami warga NU tersinggung atas tindakan Ahok dan tim. Dan acara tersebut semakin membuat warga NU tersinggung. Warga NU DKI tersinggung dan tetap mengecam keras perlakuan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan pengacaranya terhadap Rois Am PBNU KH. Maruf Amin," jelas Redim.

(Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: