Dalam konferensi keamanan Munich, para petinggi inteligen Barat memberikan peringatan kepada Avigdor Lieberman tentang kemampuan Hizbullah Lebanon untuk menguasai persenjataan strategis dan memiliki kemampuan meningkat untuk merubah kesesimbangan kekuatan.
Begitu hal ini dilansir oleh Al-Nasyrah, sebuah koran utama di Timur Tengah, menukil dari sumber-sumber politik di Israel.
Sumber-sumber politik yang dekat dengan Lieberman itu menukaskan, “Kemajuan Hizbullah ini telah membuka pintu untuk ancaman-ancaman yang lebih serius dan Israel tidak akan pernah bisa melaluinya dengan penuh ketenangan.”
Untuk itu, kekhawatiran Israel lantaran tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk menghadapi rudal-rudal Hizbullah itu semakin meningkat drastis.
Israel telah berusaha keras untuk menghalangi Hizbullah memiliki persenjataan tersebut dalam lima tahun terakhir. Akan tetapi, usaha ini sia-sia belaka, dan Hizbullah berhasil memiliki Rudal Yakhont buatan Rusia dan Rudal S-300 yang merupakan rudal terbaik anti serangan udara di dunia. Rudal ini ditembakkan dari arah laut dan pantai dengan jarak jangkau 300 kilometer.
Akhir-akhir ini, kondisi Timur Tengah semakin memanas lantaran krisis yang sedang merebak di Suriah dan Iraq. Setelah krisis ini sedikit mereda lantaran kekalahan kelompok teroris ISIS di medan tempur, genderang perang pun ditabuh oleh Israel dan mengancam ingin menyerang Lebanon. Tetapi, suara genderang ini semakin meredup mengingat tersebar isu Hizbullah berhasil memiliki persenjataan baru yang bisa meluluhlantakkan reaktor nuklir Dimona di tanah pendudukan Palestina.
(Al-Nasyrah/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email