Ada berita menggegerkan dari Lebanon. Tapi kali ini bukan tentang Hizbullah dan kekuatan persenjataan yang dimiliki oleh muqawamah anti Israel penjajah ini.
Daily Star merilis, kandidat presiden anti Islam Prancis menolak mengenakan hijab ketika hendak bertemua dengan Syaikh Abdul-Latif Daryan, Mufti Agung Lebanon.
Sebagai akibat, sikap dan keputusan Marine Le Pen, kandidat presiden anti Islam Prancis, ini memperoleh sikap tegas dari Syaikh Daryan. Syaikh Daryan menolak untuk berjumpa dengan Marine Le Pen.
Ketika mendengar permintaan dari pihak protokoler ketika berjumpa dengan Mufti Agung Lebanon, Le Pen menegaskan, “Ketika berjumpa dengan Syaikh Ahmad Al-Thayyib, imam besar Al-Azhar, saya tidak mengenakan hijab. Sekarang pun, saya tidak akan mengenakan hijab.”
Setelah berkata demikian, Marine Le Pen pun meninggalkan Darul Fatwa yang terletak Beirut tersebut.
Hal ini terjadi, padahal Le Pen pasti tahu bahwa sesuai tradisi yang berlaku, kaum hawa yang ingin bertemu dengan Mufti Agung harus mengenakan hijab dan pakaian yang sesuai dengan tradisi yang berlaku. Masalah ini telah disampaikan kepada Le Pen jauh hari sebelum kunjungan ini, dan pihaknya tidak menyatakan penolakan.
Marine Le Pen adalah kandidat pilpres Prancis yang akan bersaing pada tanggal 24 April mendatang. Ia terkenal dengan kebijakan anti imigran, anti Uni Eropa, dan anti Islam.
(Daily-Star/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email