Tujuan diutusnya Rasulullah saww adalah untuk menyalakan sumbu akal yang ada di dalam diri manusia.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, dalam kajian akhlaq yang digelar di hauzah Ilmiah Fathimah Az-Zahra, Hujjatul islam Ridha’i menjelaskan bahwa akal adalah sebuah cahaya yang Allah swt menerangkannya dalam diri manusia.
Beliau menambahkan, tujuan diutusnya Rasulullah saww adalah untuk menyalakan sumbu akal yang ada di dalam diri manusia.
Terkadang seseorang walaupun mengetahui dosa itu buruk namun ia tetap saja melakukannya, hal itu karena rendahnya cahaya akal yang ada dalam dirinya maka ia tidak bisa melihat wujud nyata dari keburukan tersebut, jelas Hujjatul Islam Ridha’i.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Ridha’i menuturkan, sebagaimana yang dijelaskan dalam riwayat bahwa kewajiban kita untuk menuntut ilmu dan pengetahuan, Imam Shadiq as bersabda “wahai Syi’ah! Jadilah kalian hiasan kami dan janganlah kalian membuat kami malu.”
Kemudian Imam Shadiq as mengisyaratkan tentang ayat Al-Qur’an “Hai orang- orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Membentuk diri dengan hawa nafsu akan membuat hawa nafsu menguasai diri manusia, membentuk diri dengan akal akan membuat manusia dibimbing oleh akalnya dan membentuk diri dengan Qur’ani maka hasilnya sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Isra ayat 10 “Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang- orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”
Dengan demikian manusia yang berakal akan selalu memerangi dan berhadapan dengan hawa nafsunya, adapun sang pecinta tidak melihat kecuali yang dicintainya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email