Untuk melakukan penyucian jiwa, selain kita harus berusaha juag membutuhkan pertolongan dan bantuan Allah swt, Rasulullah saww dan Ahlul Bayt as.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, kepala hauzah ilmiah Isfahan, Ayatullah Al-uzhma Husain Mazhahiri dalam kajian akhlaqnya minggu ini menjelaskan tentang pentingnya penyucian jiwa.
Beliau mengatakan bahwa pohon keburukan harus terpisah dari dalam diri manusia, dan sebagai ganctinya pohon kebaikan harus tertanam dalam diri manusia.
Ayatullah Mazhahiri menekankan, hal ini juga tidak hanya cukup dengan memisahkan keburukan dari dalam diri manusia, akan tetapi kita harus menciptakan kebaikan dan keagungan akhlaq dalam diri kita, dimana hal ini meyiapkan ladang kebahagiaan dan perkembangan manusia.
Marja’ taklid Syi’ah menegaskan bahwa penyucian jiwa merupakan kewajiban dari segala kewajiban, yakni penyucian jiwa lebih wajib dari amalan-amalan wajib, dengan demikian manusia harus memperkokoh sifat baik yang ada dalam dirinya.
Kesombongan, takabbur dan dendam merupakan di antara sifat-sifat buruk dan tercela, sifat-sifat seperti ini merupakan sumber kemalangan dan kesengsaraan manusia di dunia dan di akhirat, dan jika kita melalui hidup ini dengan sifat-sifat tersebut maka pada saat itu kehidupan kita akan mengarah pada kesalahan dan kegagalan.
Untuk melakukan penyucian jiwa, selain kita harus berusaha juag membutuhkan pertolongan dan bantuan Allah swt, Rasulullah saww dan Ahlul Bayt as sehingga kita bisa memperbaiki diri kita dan mencapai kesempurnaan yang tinggi, jelas Ayatullah Mazhahiri.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email