Saat mendeskripsikan sebuah pemerintahan Imam Ali as berkata “pemerintahan tidak ada harganya sama sekali untukku, kecuali aku hanya ingin menegakkan yang hak dan melenyapkan kebatilan.”
Shabestan News Agency, Imam Khomeini ra mendirikan sebuah pemerintahan yang berlandaskan pada filsafat, dan juga ada landasan hukum dan fiqih yang kuat, selain itu ada juga landasan irfan dan akhlaq yang cukup besar.
Apa yang Imam Khomeini ra lakukan dalam revolusi Islam Iran, khususnya dalam pemikiran dan sistem politiknya berbeda dengan sejumlah besar pemikir-pemikir di zaman ini dan bahkan sepanjang sejarah yang ada, dimana Imam Khomeini ra sebelum beliau menjadi seorang faqih, secara historis pendekatan yang beliau lakukan adalah akhlaqi dan irfani.
Teladan Imam Khomeini ra dalam mencetuskan pemerintahan Islam ialah 2 sosok agung, yang pertama Mulla Shadra dalam pembahasan Filsafat Islaminya, dan yang kedua ialah Ayatullah Al-uzhma Muhammad Hasan Najafi penulis Kitab “Jawahirul Kalam” dalam pembahasan fiqih Syi’ahnya.
Tujuan Imam Khomeini ra dalam pemerintahan Islam ini ialah untuk meneladani Imam Ali as, yakni Imam Ali as yang seorang Amirul Mukminin ini menjahit sepatunya sendiri jika rusak. Saat mendeskripsikan sebuah pemerintahan Imam Ali as berkata “pemerintahan tidak ada harganya sama sekali untukku, kecuali aku hanya ingin menegakkan yang hak dan melenyapkan kebatilan.”
Pada hakikatnya tujuan dari pemerintahan Islami ialah memanusiakan masyarakat, menerapkan keadilan dan memberikan keadilan kepada individu masyarakat. Oleh karena itu saat Imam Khomeini mencetuskan pemerintahan Islam Imam menyusunnya berdasarkan keadilan yang merata.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email