Allah Swt mengutus nabinya bukan untuk menyempurnakan ilmu ataupun harta namun menyempurnkan akhlaq manusia.
Hujjatul Islam Amir Muhsin, mengatakan bahwa era peradaban baru yang sekarang ini sangatlah jauh dari perdaban yang di inginkan oleh Allah Swt, peradaban baru yang datang hendaklah berkiblat kepada Peradaban Mahdawiyat yakni perdaban yang tak bertentangan dengan fitrah manusia, syariat Tuhan dan memiliki sifat yang sangat lentur dan universal tidak seperti perdaban yang sekarang ini kita rasakan kosong akan ke-fitrah-an manusia.
Jika kita kembali menilik sejarah, islam membuat peradaban baru yang penuh dengan sifat lentur dan lembut. Itulah mengapa Allah Swt mengutus nabinya bukan untuk menyempurnakan ilmu ataupun harta namun menyempurnkan akhlaq manusia.
Ayat “Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta“ adalah semboyan agama islam yakni Nabi Muhammad saww sebagai pemimpin dan imam ummat saat itu bukan untuk semata-mata diutus mendirikan peradaban baru namun juga menghiasi peradaban baru dengan rahmat, lembut dan kasih sayang.
Lalu apa hubungannya dengan Mahdawiyat ? Mahdawiyat sebagai penerus estafet perdaban Nabi Muhammad memiliki ciri dan sifat yang sama yakni memunculkan perdaban yang kaya akan rahmat atau mengkikis peradaban baru sekarang ini yang menyimpang dari jalur sebenarnya.
Beliau Hujjatul Islam Amir Muhsin menambahkan apabila Pembelajaran mengenai Mahdawiyat ini tersebar di beberapa jurusan dan menjadi salah satu mata pelajaran pokok maka bukan tidak mungkin jika pemuda kita nantinya merubah perdaban baru ini menjadi perdaban baru Mahdawiyat.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email