Dari arah yang menentang akan keabsahan pemberian Rasul kepada putrinya itu, membuat suatu hadist palsu untuk memenangkan pendapatnya.
Shabestan News Agency, dalam menjawab syubhat yang dilontarkan golongan wahabi mengenai masalah fadak, Hujjatul Islam Ali Akbar Rosta’i pengajar sejarah di hauzah ilmiah inu menjawab, ada beberapa pandangan tentang apakah fadak diberikan kepada Sayyidah Zahra As atau tidak.
Pandangan pertama adalah pandangan Ibnu Katsir, beliau dalam tafsirnya mengatakan bahwa fadak tidaklah diperuntukkan kepada Sayyidah Zahra As. Ibnu katsir juga mengatakan jika sanad hadist yang ada shohih adanya, tetap tidak bisa diterima karena turunnya ayat “ wa atii dzal qurba “ berada saat nabi di Mekkah.
Pandangan kedua datang dari Jalaluddin Suyuti, beliau menuliskan di tafsirnya beberapa pandangan ulama seperti abu said alkhudri, bahwa fadak memang telah di berikan rasul kepada putri tercintanya.
Dan menurut Saukani ulama besar Ahlussunnah, beliau mengatakan sebagaimana yang telah di katakan oleh Jalaluddin Suyuthi dalam tafsirnya bahwa fadak memang untuk Sayyidah Zahra As.
Dan pandangan lain juga datang dari Shahih Bukhari bahwa Sayyidah Zahra meminta fadak dari khalifah pertama.
Karena masalah fadak yang rumit dan sengit, maka dari arah yang menentang akan keabsahan pemberian Rasul kepada putrinya itu, membuat suatu hadist palsu untuk memenangkan pendapatnya, demikian terang Rosta’i.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email