Doa dan tawasul selain harus ikhlas di samping itu juga harus diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt sehingga juga bisa mendekat kepada Rasulullah saww dan Ahlul Bayt as.
Hampir setiap manusia di dunia ini memiliki suatu harapan dan dengan doa manusia mengadukan harapan itu kepada Tuhannya. Namun perlu di ketahui ketika manusia berdoa seharusnya yang ada pada benaknya adalah suatu harapan yang jauh dari sifat duniawi saja seperti pangkat dan lain sebagainya, karena apabila harapan yang terbesit hanya suatu harapan duniawi saja maka yang terjadi padanya adalah kerugian besar di dalam hidupnya.
Menurut Syekh Rajabali Khayati, seperti halnya yang telah di tuturkan oleh Marhum Syarafi ketika bersama salah satu temannya mengunjungi Syekh Rajabali, beliau memberi wasiat pada keduanya untuk berdoa dengan ikhlas tanpa ada sisipan perkara dunia.
Beliau juga meminta keduanya untuk membersihkan jiwa terlebih dahulu dengan cara bersedekah dan berpuasa selama 40 hari lamanya, setelah tiba di hari yang ke 40 berpuasa maka bagi keduanya untuk beribadah dengan seikhlas-ikhlasnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Dan ternyata perkataan beliau benar adanya, salah satu teman Marhhum Syarifi yang melakukan ritual itu dengan baik dan sempurna akhirnya bisa bertemu dengan Imam Ridha as. Mengapa akhirnya teman Marhum Syarifi bisa bertemu dengan Imam Ridha as? Karena doa yang dipanjatkannya memang benar-benar murni dan ikhlas lillahi ta’ala bukan untuk pangkat atau sebagainya.
Kesimpulan dari kisah ini ialah yang harus diterapkan ketika berdoa atau bertawasul ialah manusia ketika melakukan shalat, doa dan tawasul selain harus ikhlas di samping itu juga harus diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt sehingga juga bisa mendekat kepada Rasulullah saww dan Ahlul Bayt as.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email