Benjamin Netanyahu (Foto: REUTERS)
Pesawat yang ditumpangi Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, harus menghindari wilayah udara Indonesia saat hendak berkunjung ke Australia. Penerbangan memutar dari Singapura ini memakan waktu 2,5 jam lebih lama.
Seperti dilansir media Inggris, The Guardian, Rabu (22/2/2017), pesawat yang ditumpangi Netanyahu ini tiba di Sydney pada Rabu (22/2) pagi, sekitar pukul 06.30 waktu Australia Timur. Kunjungan pertama Netanyahu ke Australia ini akan berlangsung selama empat hari. Sebelumnya dia berkunjung ke Singapura.
Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, penerbangan normal dari Singapura ke Sydney, Australia memakan waktu 8,5 jam. Namun penerbangan Netanyahu ke Australia memakan waktu 11 jam karena pesawat tidak bisa terbang melintasi wilayah udara Indonesia dan harus memutar.
Seorang anggota delegasi Netanyahu yang enggan disebut namanya, membenarkan rute memutar ini kepada The Guardian. Tapi dia tidak menjelaskan alasannya.
Pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Israel, El Al, ini tidak diizinkan untuk memasuki wilayah udara kebanyakan negara mayoritas muslim di dunia. Namun Indonesia diketahui tidak masuk dalam daftar larangan itu.
Diketahui bahwa Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Indonesia, yang mendukung kemerdekaan Palestina. Namun kedua negara memiliki hubungan terbatas dalam sektor perdagangan dan perjalanan.
Pada Maret 2016, Netanyahu menyerukan agar hubungan diplomatik Israel-Indonesia dibangun secara resmi. Netanyahu beralasan, ada banyak kesempatan untuk kerja sama bilateral antara kedua negara, khususnya sektor teknologi.
Dalam keterangannya kepada media lokal Israel, Times of Israel, beberapa waktu lalu, Netanyahu menyebut alasan kedua negara tidak menjalin hubungan diplomatik sudah tidak lagi relevan. Netanyahu menyebut, kedua negara sama-sama memerangi terorisme.
Saat bertemu delegasi jurnalis asal Indonesia pada Maret tahun lalu, Netanyahu mengaku, “Saya punya beberapa teman Facebook yang warga Indonesia.”
(The-Guardian/Detik-News/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email