Pesan Rahbar

Home » » Rumah Palestina di Hancurkan, Ribuan Warga Palestina dan Israel Protes

Rumah Palestina di Hancurkan, Ribuan Warga Palestina dan Israel Protes

Written By Unknown on Sunday, 5 February 2017 | 21:47:00

Warga Palestina dan Israel mengikuti demonstrasi menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kebijakan pembongkaran rumah, di Tel Aviv pada 4 Februari 2017. (Foto: AFP)

Ribuan orang telah turun ke jalan di Tel Aviv memprotes pembongkaran rumah Palestina oleh Israel di desa Umm al-Hayran dan daerah lainnya.

Sekitar 5.000 warga Palestina dan Yahudi mengambil bagian pada Sabtu (4/2/17) malam dalam mengecam kebijakan diskriminatif Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap warga Palestina.

Mereka juga menyerukan pengunduran Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan karena telah berbohong terkait dengan kematian seorang guru di Umm al-Hayran.

Yaqoub Mousa Abu al-Qian tewas pada bulan Januari selama protes penghancuran rumah warga Palestina oleh Israel di desa itu.

Palestina memprotes kekejaman Israel didepan gedung Knesset

Warga Palestina berunjuk rasa menentang penghancuran rumah oleh Israel

Israel mengklaim Qian menanbrakan kendaraannya ke petugas Israel dan menewaskan seorang perwira polisi, tapi banyak laporan saksi dan hasil penyelidikan media Israel dan LSM menunjukkan bahwa polisi itulah yang menembaki pria itu saat ia sedang mengemudi, yang menyebabkan dia kehilangan kendali kendaraan dan menabrak beberapa orang. Seorang perwira Israel tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam insiden itu.

Istri Qian juga hadir dalam protes tersebut, di mana dia mengecam kebijakan Israel yang rasis yang menyebabkan kematian suaminya.

“Sejak kejadian itu, tidak ada yang mau berbicara kepada kami dan menjelaskan apa yang terjadi …saya ingin seperti orang lain. Saya ingin rasa hormat yang sama yang mereka berikan kepada warga Amona. Kami menuntut untuk mengetahui kebenaran di balik insiden ini, “katanya.

Warga Palestina dan Israel berpartisipasi dalam demonstrasi menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kebijakan pembongkaran rumah, di Tel Aviv pada 4 Februari 2017. (Foto: AFP)

Pekan lalu, Israel mengumumkan rencana untuk membangun pemukiman ilegal baru di Tepi Barat yang diduduki untuk mengakomodasi para pemukim ilegal yang diusir dari Amona.

Penghancuran rumah dan bangunan Palestina oleh Israel telah meningkatkan kecaman para diplomat dan kelompok-kelompok hak asasi manusia atas apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran terus rezim Tel Aviv terhadap hukum internasional.

Lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di lebih dari 230 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel 1967 di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur al-Quds. Masyarakat internasional menganggap permukiman Israel sebagai ilegal karena dibangun di atas tanah milik pribadi warga Palestina. Israel tidak menggubris panggilan internasional untuk menghentikan kegiatan pembangunan pemukiman.

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: