Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Majelis Ulama Indonesia Bachtiar Natsir menghadiri aksi 112 yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu 11 Februari 2017.
Dalam ceramahnya, Bachtiar meminta massa aksi untuk tidak mudah terprovokasi. Mereka diminta untuk tetap konsisten dan tak perlu ragu mengawal fatwa MUI. Meskipun Bachtiar mengaku, sebagai pimpinan, dia dan tokoh-tokoh lain yang akan menanggung risiko atas aksi-aksi ini.
"Saya sampaikan yang penting aja menurut analisis saya, apapun yang terjadi saat ini, saya dan habib yang menanggung semua akibatnya. Tapi itu saya anggap takdir yang harus dijalani," ujar Bachtiar di lokasi.
Ia mengatakan, agar umat Islam bersatu menegakkan Pancasila dan saling toleran. Umat Islam juga diminta untuk tidak saling menjelek-jelekkan, termasuk saat menggunakan media sosial sehingga tidak dibenturkan dengan pemerintah.
"Jika FPI yang dibenturkan oleh PDIP untungnya apa? Yang menang jadi abu, yang kalah jadi arang. Padahal banyak saudara muslim kita di dalam seperti Bu Risma yang muslimah dan sebagainya," ujar Bachtiar.
Dia menduga ada sihir yang menyebabkan tidak semua muslim kompak. Sebab dia menilai, seharusnya umat Islam sakit hati dengan ucapan Ahok terkait Al-Maidah 51.
"Sekarang ini sepertinya ada yang main sihir. Seperti sihir-sihir lewat medsos. Waktu persidangan Ahok, ketika hakim melihat ulama di caci maki seperti itu, matanya tak bergerak, biasa-biasa saja. Saya pikir ada dukun di dalam itu," kata Bachtiar.
Tak hanya Bachtiar, beberapa tokoh hadir dalam aksi yang diawali dengan solat subuh berjamaah ini. Di antaranya, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Selain itu, Mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ustad Arifi Ilham dan tokoh-tokoh serta ulama-ulama lainnya.
(Viva-News/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email