Pesan Rahbar

Home » » Utusan Rusia, Turki dan Iran Bahas Gencatan Senjata Suriah di Kazakhstan

Utusan Rusia, Turki dan Iran Bahas Gencatan Senjata Suriah di Kazakhstan

Written By Unknown on Tuesday, 7 February 2017 | 00:07:00

Pertemuan Astana, 23-24 Januari 2017 (Foto: Aljaeera)

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Ahad mengatakan, pembicaraan Astana adalah "langkah terobosan" dalam upaya untuk menyelesaikan krisis, tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi pengganti pembicaraan yang dipimpin PBB.

Sejumlah utusan dari Rusia, Turki, Iran, dan Amerika Serikat mengawali pertemuan teknis di Astana, ibu kota Kazakhstan, untuk membahas rincian penerapan kesepakatan gencatan senjata, kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Kazakhstan, Senin, 06/02/17.

"Perwakilan dari Jordania diharapkan turut untuk pertama kali," kata juru bicara kementerian luar negeri itu mengenai pembicaraan tersebut.

Dia menyebutkan agenda pertemuan, di antaranya meninjau penerapan penghentian permusuhan, membahas usul militer Suriah dan menentukan pilihan mengenai cara menerapkannya.

"Itu tentang penyusunan cara mengawasi penerapan gencatan senjata," kata juru bicara kementerian itu.

Kementerian tersebut tidak memberikan keterangan mengenai susunan perutusan dalam pertemuan tertutup itu, demikian seperti dilansir oleh Reuters.

Pembicaraan itu menandai awal dari inisiatif diplomatik terbaru untuk mengakhiri hampir enam tahun perang yang telah meninggalkan negara itu menjadi reruntuhan, menewaskan hampir setengah juta orang, dan jutaan pengungsi setengah dari populasi.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Ahad mengatakan, pembicaraan Astana adalah "langkah terobosan" dalam upaya untuk menyelesaikan krisis, tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi pengganti pembicaraan yang dipimpin PBB.

"Kami tidak berencana untuk mengganti Jenewa dengan format Astana," katanya dalam wawancara yang diterbitkan di website kementerian.

(Al-Jazeera/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: