Pada masa revolusi, perempuan juga turut berpartisipasi sebagaimana para lelaki, dalam melakukan demontrasi, pawai, dan melakukan protes terhadap pemerintah.
Shabestan News Agency, dalam sebuah kajian yang bertema “kajian dan analisa pemikiran Imam Khomeini ra dan peran serat masyarakat dalam revolusi Islam” salah seorang dosen dan pakar pemikiran politik, Doktor Raziyeh Zara’i mengisyaratkan tentang aset di dalam masyarakat.
Menurut beliau, perempuan bagian yang sangat penting di dalam masyarakat dan memiliki peran penting dalam menentukan nasib sebuah masyarakat. Sehingga dikatakan lelaki tidak akan bisa mendapatkan aset di dalam masyarakat tanpa ada campur tangan perempuan.
Beliau menambahkan, dalam dasar pemikiran Imam Khomeini ra perempuan memiliki kedudukan yang tinggi, dan karena dasar pemikiran Imam diambil dari pemikiran Islam, sebagaimana dalam Islam antara perempuan dan laki-laki memiliki kedudukan yang sama, dan tidak ada siapa yang lebih unggul di antara keduanya, dengan demikian kaum perempuan juga memiliki peran di dalam revolusi Islam ini.
Pengajar universitas ini lebih lanjut menuturkan, pada masa revolusi perempuan juga turut berpartisipasi sebagaimana para lelaki, dalam melakukan demontrasi, pawai, dan melakukan protes terhadap pemerintah, mereka juga turut protes terhadap kondisi saat itu dan menginginkan perubahan. Merka juga sebagaimana halnya para lelaki yang mereka tidak percaya dan lelah terhadap kondisi saat itu.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email