Pesan Rahbar

Home » » Ahok Marah, Blak-blakan Sebut Ketua KPUD DKI Berbohong. Ternyata!

Ahok Marah, Blak-blakan Sebut Ketua KPUD DKI Berbohong. Ternyata!

Written By Unknown on Sunday 5 March 2017 | 20:56:00

Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Ahok Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat saat menggelar konferensi pers tak lama setelah meninggalkan lokasi tempat dilangsungkannya rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub untuk Pilkada DKI putaran kedua di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (4/3/2017) malam.

Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membantah adanya miskomunikasi antara dirinya dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Hal ini terkait aksi Basuki dengan calon wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memilih walk out pada rapat pleno penetapan pasangan calon gubernur-wakil gubernur oleh KPU DKI Jakarta, di Hotel Borobudur, Sabtu (4/3/2017) malam.

"Apa yang salah komunikasi? Justru saya bilang itu kebohongan," kata Basuki, di Jalan Talang, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2017).

Basuki mengaku dirinya sudah tiba di lokasi sebelum pukul 19.00. Begitu pula dengan Djarot yang tiba lebih dahulu sebelum Basuki.

Basuki mengatakan, dia datang melewati lobi utama. Menurut dia, Djarot juga sempat menyambangi ruang VIP yang disediakan KPU DKI Jakarta, sebelum Basuki tiba di lokasi.

Basuki ingin menyusul Djarot dan diberitahu bahwa tidak ada siapapun di dalam ruang VIP tersebut.

Kemudian pada pukul 19.30, Basuki bertanya ke Djarot, apakah acara sudah akan dimulai. Namun, kata Djarot, belum ada tanda-tanda acara akan dimulai. Akhirnya, Basuki mengajak Djarot untuk bergabung bersamanya di lantai 2.

Pada pukul 19.45, Basuki mengutus orang untuk bertanya kepada KPU DKI Jakarta. Ternyata masih belum ada tanda-tanda acara dimulai.

Akhirnya pukul 20.00, Basuki dan Djarot turun ke lokasi acara. Begitu mereka turun, kata Basuki, pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak ada di ruang VIP. Sedangkan Komisioner KPU DKI Jakarta tengah makan malam.

Akhirnya mereka memutuskan untuk walk out. "Kami masuk dari lobi utama lho, bukan ngumpet-ngumpet. Kemudian Kompas TV juga live dan lihat jamnya, semua jelas," kata Basuki.

Sebelumnya Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta (KPU DKI), Sumarno menilai, ada kesalahpahaman antara KPU dan pihak Ahok-Djarot.

"Sebenarnya bukan keterlambatan, kami kan menunggu, kami nunggu supaya paslon (pasangan calon) itu semua hadir," kata Sumarno.

Namun, sampai dengan pukul 20.00 WIB tak ada tanda-tanda acara akan dimulai. Sementara Pihak Ahok mengaku sudah hadir di Hotel Borobudur sejak pukul 19.00 WIB.

Menurut Sumarno, meskipun sudah tiba hotel Borobudur, namun pihak Ahok-Djarot tidak berada di ruangan yang menjadi lokasi acara.

Tetapi menunggu di ruangan lain yang bukan disediakan KPU.

"Padahal sudah ada ruang tunggu untuk pasangan calon. Disiapkan ruang VIP. Kan kita awali dengan makan malam, disiapkan makan malamnya," kata Sumarno.


Petisi Pecat Sumarno

Muncul Petisi Pecat Ketua KPUD DKI dan Berikan Warga Hak Memilih dalam Pilkada Putaran Kedua saat ini sudah mendapatkan 3.599 pendukung.

Dalam petisinya di sebutkan Pelaksanaan Pilkada DKI pada 15 Februari 2017 (“Pilkada”) diwarnai oleh berbagai isu dan praktek yang sangat kontroversial.

Untuk paraf petisi KLIK DISINI

(Kompas/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: