Rudal China.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan hal itu pada Senin (20/3) China mengarahkan rudal-rudal balistik jarak menegah tercanggihnya ke Taiwan sebagai bagian dari ancaman militernya, Agence France-Presse melaporkan.
Pengumuman ini tampaknya sebagai respon setelah Taiwan mengatakan, untuk pertama kalinya pekan lalu, bahwa mereka bisa menembakkan rudal-rudal ke China karena meningkatnya ancaman invasi dari daratan.
China masih memandang Taiwan sebagai bagian dari teritorinya yang harus dikembalikan, dan jika terpaksa, akan menggunakan kekuatan militer.
Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri sebagai sebua negara otonom sejak memisahkan diri pascaperang saudara pada tahun 1949.
Hubungan keduanya memburuk sejak Preside Tsai Ing-wen, yang anti-Beijing, dilantik pada pertengahan tahun lalu, mengakhiri kedekatan yang telah berjalan selama delapan tahun.
Rudal DF-16 (Dongfeng 16) sanggup dengan tepat menyerang Taiwan dan telah dipasang oleh Pasuk Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PL A), kata Menteri Pertahanan Taiwan, Feng Shih-kuan.
Feng menyampaikan perkembangan ancaman Beijing itu kepada parlemen di Taipe setelah China “melakukan modernisasi persenjataan dan perkuatan militernya”.
Taipe pernah mengatakan bawah China menarget Taiwan dengan 1.500 rudal. Untuk pertama kalinya juga Kementerian Pertahan Taiwan menyebut satu jenis rudal di antaranya dalah DF-16.
Para ahli militer mengatakan, rudal-rudal China berdaya jangkau antara 1.000 dan 1.500 km, dan bahkan dapat menjangkau pangkalan militer di Okinawa, Jepang.
Rudal-rudal itu dapat mengenai sasaran dengan jitu dan dapat membawa dua atau lebih hulu ledak untuk menyasar banyak target dalam satu tembakan.
(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email