Pesan Rahbar

Home » » Hingga 19 Maret, 271 Warga Dibunuh Polisi AS

Hingga 19 Maret, 271 Warga Dibunuh Polisi AS

Written By Unknown on Tuesday, 21 March 2017 | 18:51:00

Polisi AS, banyak membunuh warga sipil.jpg

Lebih banyak orang telah tewas di tangan penegak hukum di AS sepanjang tahun ini dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016, muncul bayangan gelap selama pemerintahan Donald Trump karena berinvestasi lebih banyak kekuatan di kepolisian.

Hingga 19 Maret tahun ini, 271 orang telah dibunuh oleh polisi, dibandingkan dengan 262 orang pada tanggal yang sama tahun 2016, menurut sebuah database yang disebut Killedbypolice.net.

Ada kematian lebih sedikit (255) pada tahun 2015 dan bahkan lebih sedikit (209) pada tahun 2014 pada waktu yang sama.

"Ada pandangan bahwa bagaimanapun penegakan hukum tidak pernah salah dan pemerintah ingin berinvestasi lebih banyak untuk meningkatkan kekuatan polisi," kata Pendeta Graylan Hagler, yang menggelar diskusi warga terkait kekerasan polisi dan masalah rasialisme.

"Ini artinya di saat polisi berpatroli di sebuah komunitas dan mereka tak memiliki hubungan apapun dengan komunitas itu maka mereka akan melihat warga sebagai musuh," tambah Hagler.

Sejak 2001, kepolisian AS dan Israel melakukan pelatihan bersama dan hal itu mengkhawatirkan Hagler.

"Polisi Israel biasa berbuat keras karena mereka menduduki Palestina," tambah Hagler.

Dengan kondisi demikian, Hagler meyakini jumlah warga AS yang tewas di tangan petugas polisi akan meningkat.

Sementara itu, satu-satunya kritikan Presiden Donald Trump terhadap kekerasan polisi adalah saat petugas Betty Shelby menembak Terence Cruthcher, pria kulit hitam tak bersenjata saat mobil pria itu tengah mogok.

"Saya tak tahu apa yang dia (Betty) pikirkan, dan saya merasa terganggu dengan hal itu," ujar Trump di hadapan umat sebuah gereja Afrika Amerika di Ohio, beberapa waktu sebelum pemilihan presiden.

"Banyak yang lain (pembunuhan oleh polisi). Dan kepolisian juga mengetahui hal tersebut," tambah Trump.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: