Pesan Rahbar

Home » » Ini Perbuatan Yang Dapat Memutus Silaturahmi

Ini Perbuatan Yang Dapat Memutus Silaturahmi

Written By Unknown on Sunday, 26 March 2017 | 22:47:00


Salah satu permasalahan yang terjadi dalam umat Islam sejak permulaan Islam ialah memutus silaturahmi, di saat masyarakat saling berjauhan dengan sanak keluarganya dan saling tidak berhubungan lagi, maka masyarakat akan saling kehilangan kedekatannya.

Shabestan News Agency, dalam sebuah penjelasannya Hujjatul Islam Amir Ali Hasanlu menjelaskan bahwa pada hari Nauruz orang-orang Iran saling bersilaturahmi dengan sanak keluarganya, hal ini tidak lain diambil dari ajaran Ahlul Bayt as dan Islam.

Dalam ayat pertama surat An-Nisa Allah swt berfirman “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan pasangan; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan) mempergunakan (nama- Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan) peliharalah (hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

Salah satu permasalahan yang terjadi dalam umat Islam sejak permulaan Islam ialah memutus silaturahmi, di saat masyarakat saling berjauhan dengan sanak keluarganya dan saling tidak berhubungan lagi, maka masyarakat akan saling kehilangan kedekatannya.

Hujjatul Islam Amir Ali menambahkan, perbuatan berlebih-lebihan bukanlah budaya Ahlul Bayt as, dimana saat ini bisa disaksikan bahwa dalam sebuah acara pernikahan misalnya, dalam sebuah hidangannya menyajikan aneka makanan untuk para tamu, memang dalam ajaran Ahlul Bayt as tidak ada larangan untuk mengadakan perjamuan, namun tidak dengan cara seperti itu, sebagaimana yang dikatakan Imam Ali as bahwasanya “berlebih-lebihan merupakan perilaku munafiq.”

Saat ini, di masyarakat yang sangat berperan dalam merusak silaturahmi ialah berlebih-lebihan, oleh karena itu jangan sampai budaya silaturahmi menjadi hilang karena jamuan yang berlebih-lebihan, akan tetapi dalam perjamuan kita harus menyajikan jamuan yang biasa-biasa saja, demikian jelas Hujjatul Islam Amir Ali.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: