Jet tempur F-16 Israel takeoff di pangkalan Hatzerim di gurun Negev, dekat kota selatan Beer Sheva. (Foto: AFP)
Pesawat-pesawat tempur dan tank milik pasukan rezim Israel telah melakukan serangan udara dan tembakan artileri di Jalur Gaza sebagai tindakan agresi lain terhadap Gaza Palestina yang terkepung.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (2/3/17) bahwa pesawat dan tank menargetkan dua pos milik gerakan perlawanan Palestina Hamas.
Sebuah sumber dengan Hamas menegaskan bahwa serangan udara Israel telah menghantam sebuah pos jaga di Gaza utara.
Serangan itu terjadi setelah tentara Israel mengklaim bahwa “tembakan itu ditembakkan pasukan (Israel) sebagai kegiatan rutin” di dekat Gaza.
Juga pada hari Senin, sedikitnya empat orang mengalami luka-luka setelah pesawat militer Israel melakukan serangkaian serangan udara di wilayah di Jalur Gaza.
Serangan udara terjadi tak lama setelah militer Israel mengklaim bahwa sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam area terbuka di wilayah-wilayah pendudukan selatan, tetapi tidak menyebabkan korban atau kerusakan.
Bulan lalu, al-Mezan Center yang berbasis di Gaza untuk Hak Asasi Manusia menyatakan keprihatinan tentang serangan udara Israel, mengatakan meningkatnya serangan bisa mengarah ke serangan militer besar-besaran.
Mereka menyerukan masyarakat internasional untuk “bertindak cepat terhadap eskalasi militer Israel.”
Seorang anak Palestina lari mencari perlindungan menyusul serangan udara Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada tanggal 27 Februari 2017. (Foto: AFP)
Militer Israel sering menargetkan Jalur Gaza, dan yang sering menjadi korban adalah warga sipil.
Israel juga telah meluncurkan beberapa perang terhadap Palestina, yang terakhir pada awal Juli 2014. Agresi gresi militer 50-hari ini berakhir pada 26 Agustus 2014, yang menelan korban 2.200 warga Palestina tewas , termasuk 577 anak-anak. Lebih dari 11.100 orang lain – termasuk 3.374 anak-anak, 2.088 perempuan dan 410 orang tua – terluka.
Foto ini diambil pada 29 Juli 2014 menunjukkan asap tebal mengepul ke udara setelah serangan militer Israel di Kota Gaza pada 29 Juli 2014. (Foto AFP) Jalur Gaza telah berada di bawah pengepungan Israel sejak Juni 2007. Blokade ini telah menyebabkan penurunan standar hidup serta pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya serta kemiskinan.
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email