Pesan Rahbar

Home » » Ngenes! Anak Penggugat Ibu Kandungnya Ini Jadi Stress dan Sakit Begini

Ngenes! Anak Penggugat Ibu Kandungnya Ini Jadi Stress dan Sakit Begini

Written By Unknown on Tuesday, 28 March 2017 | 21:19:00


YANI Suryani, penggugat ibu kandungnya sendiri, Siti Rokayah alias Amih (83), senilai Rp 1.8 Miliar, kabarnya kini tengah sakit. Hal ini karena dia banyaknya pikiran setelah permasalahan dengan ibu kandungnya ramai diberitakan media massa.

Saat dihubungi melalui saluran teleponnya, orang yang mengaku salah satu keluarganya yakni adik ipar Yani Suryani, mengatakan, kalau kakanya tidak bisa berkomunikasi langsung. "Maaf, saya adik iparnya mbak Yani Suryani, tidak bisa memberikan keterangan soalnya tengah sakit akibat banyak pikiran," ujarnya, Senin (27/3/2017).

Namun ketika hendak ditanya penyebab sakitnya Yani Suryani, apakah disebabkan dengan kasus menggugat ibu kandungnya sendiri Siti Rokayah alias Amih, sang adik ipar Yani Suryani langsung menutup sambungan ponselnya.

Diketahui, kasus gugatan anak yang dilakukan terhadap ibu kandungnya ini, terkait utang piutang sebesar Rp 20 Juta. Dimana Yani menuntut Siti Rokayah alias Amih sebesar Rp 1,8 Miliar.

Gugatan ini membuat media masa baik cetak dan elektronik ramai memberitakannya. Bahkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi turun tangan guna melakukan mediasi antara Yani Suryani dan Amih.

Sebelumnya Sabtu (25/3) Yani mengutarakan secara gamblang niatan dia melakukan gugatan.
"Saya itu ingin membela ibu saya," jelas Yani lewat sambungan telepon.

Yani menjelaskan, apa yang dia lakukan sebagai pelajaran. Selama ini dia menilai ibunya dimanfaatkan oleh saudara-saudaranya. Salah satunya untuk meminjam uang ke bank, yakni dengan memakai sertifikat atas nama ibunya.

"Kalau saya menang gugatan, saya juga hanya ambil pokoknya saja. Semua uang saya berikan ke ibu saya," urai Yani.

Selama ini Yani kerap membantu keluarga besar di Garut. Yani adalah yang paling sukses dari segi ekonomi dan tinggal di Jakarta.

"Selama ini komunikasi saya putus, saya tidak bisa bertemu ibu. Di pengadilan saja saya mau cium tangan tidak boleh didorong," tegasnya.

Bahkan sekedar menitip uang untuk ibunya Yani pun tidak bisa. Sama sekali tidak ada akses kepada ibunya.

"Sekarang biarlah pengadilan yang membuktikan faktanya, siapa sebenarnya yang salah," imbuhnya.

Yani juga menyinggung mengenai warisan ibunya. Dia bukannya mau meminta warisan, karena dari sisi ekonomi saja sudah cukup. Keluarga mertua Yani dari keluarga terpandang, guru besar di salah satu kampus negeri.

(Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: