Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei pada pertemuannya dengan para petinggi militer negara itu mengatakan bahwa perang sengit yang dilancarkan kepada Republik Islam Iran karena musuh merasa adanya kelemahan kita.
“Oleh karena itu agar musuh mundur dari keinginannya menyerang, maka kalian jangan menampakkan kelemahan di depan musuh. Nampakkanlah kekuatan kalian,” kata Ali Khamenei, kemarin, dalam pertemuan yang juga dihadiri para petinggi dari pejuang saat perang pertahanan suci antara Irak dan iran.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Pimpinan Revolusi Iran, Ali Khamenei atau biasa dikenal dengan rahbar melakukan pertemuan dengan seluruh para petinggi, termasuk petinggi pada perang pertahanan suci “difa’ muqaddas’. Dikatakan dia, para pemimpin perang difa’ muqaddas merupakan kekayaan budaya yang sangat berharga. Begitu juga inovasi-inovasi yang dihasilkan sekarang ini sangat penting. Sebab, hasil dari itu bisa menjadi pertahanan suci dalam menghadang serangan-serangan budaya.
Rahbar juga menjelaskan perlunya mengambil pengalaman-pengalaman dari perang pertahanan suci yang pernah berlangsung selama bertahun-tahun. Hari-hari dalam peperangan tersebut, kata dia, adalah Ayyamullah al-Kubra yang juga sebagai hari-hari bersejarah yang tidak mungkin dilupakan.
Karena itu, kata dia, sejumlah proyeksi dipandang penting demi mengingat hari-hari pengorbanan, syahadah dan pertahanan atas nilai-nilai. Tujuannya agar masyarakat tidak melenceng ke jalan yang lain.
Terkait dengan kekayaan yang Allah berikan untuk negeri, Rahbar menjelaskan bahwa kekayaan itu termasuk kekayaan manusia. Lebih besar dari itu adalah kekayaan maknawi dan rohani serta keyakinan akan jihad yang benar serta gerakan-gerakan menuju agama.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email