Para militer rezim al-khalifa terlibat bentrok dengan para pendemo Bahrain saat hendak menggrebek sebuah rumah ulama setempat, Sayid Aqil Musawi, di kawasan Maabir, kota Sar, Bahrain. Para militer menembakkan gas air mata ke arah para pendemo tersebut
Sebagaimana dilaporkan Manama Post, sejumlah tentara bayaran dengan dukungan intelijen rezim al-Khalifa pada Selasa (14/3), mendobrak rumah Sayid Aqil Musawi selaku ulama setempat untuk menangkap dirinya dan anaknya Sayid Mahmud.
Rezim al-Khalifa sebelumnya sudah menangkap dua pemuda Bahrain ( Muhammad dan Jihad) yang merupakan anak Sayid Musawi serta sejumlah aktivis pemuda lainya. Hal itu dilakukan setelah kementerian dalam negeri dan sejumlah lembaga terkait gagal menangkap orang tua mereka, meski rezim sudah berulangkali mendobrak rumah tersebut serta menyeret anak mereka ke penjara tanpa tuduhan apapun.
Disebutkan bahwa, ulama Bahrain Sayid Aqil Musawi menegaskan bahwa Islam membolehkan melakukan perlawanan terhadap kezaliman, kesewenang-wenangan serta pendudukan asing. Dijelaskan juga bahwa rezim Bahrain diperbudak oleh kekayaan yang melimpah serta merajalelanya korupsi dan menjauhkan rakyat dari penggunaan kekayaan tersebut. Rezim juga telah menjatuhkan harga diri dan martabat warga dan menumpahkan darah mereka. Oleh karena itu, kata Aqil Musawi, melakukan perlawanan dan pertahanan merupakan kewajiban syar’i dan akhlaki sampai keluarnya pendudukan Saudi dari tanah air Bahrain.
(Manama-Post/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email