Pemimpin Revolusi Islam Iran (rahbar), Ayatullah Ali Khamenei dilaporkann itu menghadiri majlis duka yang diselenggarakan di Husainiyah Imam Khumaini, dalam rangka memperingati malam syahadah Fathimah Zahra as.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Pimpinan Revolusi Islam Iran, acara itu dihadiri oleh ribuan warga dari berbagai kelas sosial. Hujjatul Islam wal Muslimin Ali, dalam ceramahnya pada acara duka tersebut mengatakan, para ahlulbait as merupakan manifestasi dari rahmat ilahi, dan dengan ketiadaan mereka maka hidayah dan rahmat itu tidak akan sampai.
Hujjatul Islam wal Muslimin itu menerangkan bahwa Fathimah Zahra as adalah penghubung antara ummat dan ahlulbait dan kenabian. Tanpa Fatimah as, maka rahmat bisa terhalang bagi manusia.
Fathimah Zahra as dilahirkan lima tahun setelah diangkatnya Muhammad menjadi Rasulullah saww, ia menjadi simbol wanita muslimah dan penghulu wanita surga serta ibu para imam suci alaihimussalam. Fathimah as adalah kutup diantara kenabian dan keimamahan. Ia mencapai kesyahidan pada malam ketiga jumadil akhir tahun ke sebelas hijriah. Sedangan tempat dikuburkannya menjadi rahasia bagi manusia.
Kepada manusia agar dapat menentukan sikapnya saat membaca sesuatu yang sederhana tentang kisah hidup penuh berkah Fathimah Azzahra as ini. Kehidupan Fatimah as bukanlah sebatas peringatan tahunan yang berjalan begitu saja hingga berakhir. Akan tetapi dengan mengenal kehidupan Fathimah as, Allah akan memudahkan segala kesusahan.
“Kita yakin siapa yang ingin ridha Allah, syafaat nabinya, serta tersebar cahayanya yang suci, hendaklah berikrar bahwa kami selalu bersama kalian dan tidak sekali-kali bersama musuh kalian.”
Rasulullah saww bersabda yang maknanya,” Aku jika rindu kepada aroma surga maka aku mencium Fathimah,” dan disabdakan juga, “Aku tidak ridha sampai Fatimah meridhainya,” dan Rasulullah saww juga pernah berkata kepada Ali as, “ Wahai Ali, ini Jibril memberitahuku bahwa Allah menikahkanmu dengan Fathimah.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email