Syahadah Jalan Untuk Menjaga Agama Islam

Mereka seperti halnya para anbiya dan wali-walinya faqih adalah seorang pemberi kabar gembira, pemberi peringatan dan cahaya pelita di masyarakat.

Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, dalam sebuah kajian akhlaq yang diadakan di hauzah ilmiah Karimah Ahlul Bayt as, Hujjatul Islam Ali Khaujah Karimi menjelaskan tentang ayat Al-Qur’an yang menyebutkan “Mengapa tidak pergi dari tiap- tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

Seorang faqih merupakan pewaris Rasulullah saww, jika tidak seorang faqih maka tidak ada benteng dan penjaga untuk agama Islam yang dibawa nabi Muhammad saww tersebut.

Hujjatul Islam Karimi menambahkan, para anbiya ilahi mereka selain sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan mereka adalah orang-orang yang menjalankan agama Allah, faqih juga bertanggung jawab terhadap tugas para anbiya Ilahi, yakni para nabi yang memiliki tugas untuk menyebarkan dan menyampaikan agama hal tersebut juga ada dalam diri faqih.

Para fuqaha merupakan penjaga agama orang-orang, faqih tidak boleh membiarkan agama di masyarakat rusak dan ternoda, meskipun ia harus mengorbankan nyawanya, karena mereka seperti halnya para anbiya dan wali-walinya faqih adalah seorang pemberi kabar gembira, pemberi peringatan dan cahaya pelita di masyarakat.

Dengan demikian, faqih memiliki peran yang sangat agung dalam menjaga agama ini, sebagaimana para Imam yang mereguk syahadah demi menjaga agama Islam, begitu juga dengan Sayyidah Zahra sa yang syahid karena menjaga agamanya, dengan begitu dalam sejarah disebutkan bahwa setiap yang syahid karena untuk menjaga agama Islam, demikian jelasnya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)