Misteri tewasnya Krisna Wahyu Nur Ahmad, siswa SMA Taruna Nusantara Magelang akhirnya terkuak.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Polisi Condro Kirono mengatakan bahwa penyebab kematian Krisna adalah dibunuh.
Condro menyampaikan pelaku pembunuhan Krisna adalah temannya sendiri yang berinisial AMR (15).
Berikut fakta-fakta terkait pembunuhan Krisna:
1. Dibunuh Karena Sakit Hati
Ada dua hal yang melatarbelakangi AMR melakukan tindakan keji itu terhadap temannya.
Dikutip dari Tribun Jogja, Irjen Condro Kirono mengatakan alasan pertama pelaku membunuh korban adalah karena sakit hati aksinya mencuri buku tabungan dan uang murid lain diperingatkan oleh korban.
Selain hal itu, masih ada satu pemicu aksi pembunuhan itu yakni soal pinjam meminjam handphone.
"Selain sakit hati karena diperingatkan mengenai pencurian uang dan buku tabungan, pembunuhan tersebut dipicu lantaran korban meminjam ponsel pelaku. Dan pada saat penggeledahan ponsel pelaku yang dibawa korban disita oleh pihak sekolah," ungkap Condro dalam press realese yang dilakukan di Polres Magelang, Sabtu (1/4/2017).
2. Kejadian Pertama Sepanjang 27 Tahun
Sejak didirikan pada Juli 1990, ini merupakan kasus pertama yang terjadi di SMA Taruna Nusantara.
Hal itu disampaikan M Rachmat Kaimuddin, Ketua Umum Pengurus Pusat IKASTARA melalui siaran persnya yang diterima Tribunnews.com.
Mereka menyampaikan lima sikap atas kejadian tersebut, satu di antaranya meminta aparat penegak hukum berlaku profesional.
"Kami mengharapkan aparat penegak hukum untuk bertindak profesional, dengan mengusut kasus ini secara transparan dan adil, siapapun pelakunya dan apapun alasannya, serta memastikan prosesnya berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia,"
3. Dibangunkan untuk Salat Subuh
Kematian Krisna pertama kali diketahui saat Riyanto, pengasuh membangunkan siswa di barak G 17 untuk melakukan salat subuh.
Saat itu korban ditemukan bersimbah darah dengan luka tusuk di leher sedalam sekira 2 centimeter dan luka sayatan di leher sepanjang kurang lebih 10 centimeter.
4. Impian Krisna yang tak Terwujud
Alasan kuat Krisna masuk SMA Taruna Nusantara tak lain karena ingin mengikuti jejak almarhum ayahnya.
Dikutip dari Tribun Jateng, Krisna adalah anak pasangan Kartoto dan Umi Isnaningsih. Krisna adalah anak bungsu dari empat bersaudara.
"Alamarhum ayahnya itu pangkat terakhir Mayjen," kata Wawan Setiawan (25), pekerja di Jalan Sumarsana nomor 12 RT 3/4 Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jumat (31/3/2017).
Kakak pertama Krisna, Adam Gaga Pranolo masih kuliah di Jakarta, sedangkan kakak kedunya Karina Cahya bekerja di Palembang.
Sedangkan kakak ketiganya masih kelas dua di sekolah yang sama dengan Krisna.
(Tribun-News/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email