Acara pembukaan konferensi internasional para peneliti al-Quran keempat di Maroko diselenggarakan Kamis (13/4) di kota Fez Maroko.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari al-Maghrib Today, konferensi ini dibuka atas prakarsa lembaga riset dan telaah ilmiah Maroko dengan tujuan "Istilah-istilah al-Quran dan mengkaitkannya dengan pelbagai ilmu”.
Dr. Abbas al-Jarari, penasehat raja Maroko, Dr.Essam al-Bashir, eks menteri wakaf Sudan, Abdul Hay Moore, ketua dewan ilmiah setempat kota Fez, Aman Jalal, ketua fakultas Al-Qarawiyyin (atau Al-Karaouine), Abdur Rahman bin Muadhah al-Shahri, direktur markas Tafsir Arab Saudi, Al-Shahid al-Bushikhi, sekjen lembaga riset dan telaah ilmiah Mubdi’ Maroko dan Dr. Zaghlul al-Najjar, anggota dewan global keajabain ilmiah al-Quran dan Sunnah termasuk para tokoh yang hadir dalam acara pembukaan konferensi ini.
Dr. Abbas al-Jarari, penasehat raja Maroko lewat pidatonya dalam acara pembukaan konferensi ini mengatakan, para ulama dan cendekiawan harus mengamalkan kewajiban-kewajibannya terhadap umat Islam dan mengisi kekosongan yang ada.
Abdul Hay, ketua dewan ilmiah setempat kota Fez termasuk penceramah lain konferensi tersebut. Ia menegaskan, umat Islam harus menyelesaikan krisis dan problem-problemnya dengan merujuk pada referensi dan sumber-sumber otentik religi.
"Konferensi internasional para penelti al-Quran di Maroko sangat efektif dalam mengembalikan umat Islam menuju al-Quran,” imbuhnya.
Dalam konferensi yang terus berlanjut sampai Sabtu (15/4) ini, sejumlah para ulama, peneliti dan para pakar telaah al-Quran dan religi dari Maroko serta sejumlah perwakilan negara-negara Islam hadir dan memandang peran sentral al-Quran dalam kemajuan umat dan kedudukan al-Quran dalam ilmu.
Menurut laporan, makna istilah al-Quran di kalangan para ahli bahasa, para mufasir dan ahli etimologi, istilah al-Quran dalam ilmu syariat, Ulumul Quran dan hadis dan demikian juga pokok-pokok agama, ushul fikih, fikih dan akhlak, hubungan istilah-istilah al-Quran dengan Humaniora, linguistik dan sastra, Psikologi, Sosiologi, sejarah, ilmu ekonomi dan politik termasuk poros dari pertemuan konfernsi Maroko ini.
Dalam konferensi ini, juga akan dikaji sejumlah pembahasan seperti istilah al-Quran dalam ilmu Matematika, fisika, Kimia, Geologi, Asatronomi, dan ilmu yang terkait dengan medis dan kesehatan, upaya-upaya ilmiah yang dilakukan untuk telaah istilah-istilah al-Quran merupakan sejumlah upaya orang-orang dan lembaga dalam ranah ini.
(Al-Maghrib-Today/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email