Sumber : bp.blogspot.com
Sepak terjang Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) cukup membuat beberapa pelaku usaha geleng-geleng kepala. Bukan hanya para pengusaha dan kepala daerah bahkan kepala negara hingga rakyat biasa pun pasti di bikin geleng-geleng kepala akan hadirnya mereka ini.
Bahkan KSPI dan Presidennya Said Iqbal sangat getol untuk memperjuangkan (yang katanya) hak buruh? Ketua KSPI dan jajarannya menerima 40 persen dari seluruh iuran buruh di luar kebutuhan buruh yang hanya 60 persen.
Coba ya kita hitung-hitungan sedikit, berapa sih gaji dari petinggi serikat buruh.
Variabelnya adalah jumlah buruh yang berada di bawah naungan KSPI berjumlah 3 juta buruh, Iuran per bulan yang harus disetorkan ke serikat adalah 1 persen dari total gaji per bulan, rata-rata pendapatan buruh antara 1 juta hingga 3 juta Rupiah.
Rumusnya : Jumlah iuran (presentase) x Jumlah buruh (Klaim) KSPI x Gaji Buruh = Total Iuran Buruh.
1/100 x 3000000 x 1000000 = 30.000.000.000
1/100 x 3000000 x 2000000 = 60.000.000.000
1/100 x 3000000 x 3000000 = 90.000.000.000
1/100 x 3000000 x 3700000 = 111.000.000.000
Rp 3.700.000 adalah hitung-hitungan yang diperjuangkan oleh KSPI.
40 persen yang diperjuangkan pimpinan serikat buruh ini adalah :
40/100 x Rp 111.000.000.000 = Rp 44.400.000.000 (terbilang Empat puluh empat miliar empat ratus juta rupiah).
Ini adalah hitungan kasar pendapatan 40 persen dari keseluruhan iuran buruh dibawah naungan KSPI.
Bukan uang yang sedikit tentunya, di saat buruh sedang berpanas-panasan, dan berpeluh keringat bekerja, namun ada yang terbalik dibalik dalam kehidupan mereka. Mereka berkantor cukup super mewah. Kantor pusat KSPI saja merupakan gedung mewah yang dianggarkan pembangunannya minimal sebesar 10 miliar Rupiah.
Said Iqbal pernah berseloroh bahwa gaji pokok dia selama menjabat ketua KSPI adalah “hanya” Rp 6 Juta Rupiah (tetapi pasti akan ada tunjangan komunikasi, tunjangan jabatan, tunjangan Moge, Tunjangan rumah, Tunjangan Apartemen, Tunjangan perjalanan, dal tunjangan lain-lainnya). Sumber : https://www.google.co.id/amp/s/ekbis.sindonews.com/newsread/1085420/34/pungut-iuran-miliaran-rupiah-dari-buruh-ini-gaji-ketua-kspi-1455525591.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengakui memungut dana iuran kepada para buruh yang tergabung dalam anggotanya.
Sebagian uang itu diberikan untuk Presiden KSPI Said Iqbal sebagai gaji sebesar Rp6 juta/bulan. Dia memandang, nilai tersebut tidak seberapa dan digunakan sebagai pengganti biaya transportasi dan makan dirinya.
Buruh sendiri menyetor 1% dari tiap sektor per orang per bulan. “Presiden KSPI gajinya Rp6juta/bulan, pengganti ongkos makan dan transportasi. Iuran serikat buruh 1% dari per sektor per orang per bulan,” ujarnya di Jakarta, Senin (15/2/2016).
Sementara, kata Said, staf yang berada di bawah KSPI berjumlah 127 orang. Mereka juga menerima bayaran tiap bulannya hingga jutaan rupiah, bahkan staf senior melebihi gaji dirinya sebagai presiden KSPI. “Staf bayarannya sesuai UMR, kalau staf senior bisa Rp7,8 juta/bulan.
Kita tidak mungkin tidak bayar orang atau kerja cuma-cuma,” katanya. Dia mencontohkan, pungutan kepada anggota di wilayah Surabaya melalui Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) nilainya mencapai Rp1,7 miliar/bulan.
Dari jumlah tersebut, 40% digunakan oleh organisasi dan sisanya dipakai anggota. “Iuran FSPMI Rp1,4 miliar-Rp1,7 miliar/bulan. Dari itu, 40% diserahkan ke perangkat organisasi, 60% ke anggota pabrik,” pungkas Said.
Tapi dari ilustrasi tersebut, penulis menilai sah-sah saja apa yang dilakukan Said Iqbal. Karena dia adalah Presiden buruhnya berhak mengatur kebijakan program di internalnya.
Dan sah-sah saja Said Iqbal memiliki rumah cukup mewah yang konon katanya beralamat di Jalan Rambutan Kelurahan Kalisari Pasar Rebo Jaktim. Dengan luas tanah 500 meter luas bangunan 800 meter bisa dibilang taksiran tingkat nilai jualnya mencapai 4 Milyar.
So what gitu loh, Iqbal yang kemarin mati-matian memperjuangkan Anies Sandi supaya
mendapatkan kursi empuk No satu di DKI itu, saya kira gak ada larangannya kan punya rumah mewah tersebut. Ya walaupun buruh berjuang memperjuangkan nasib kesejahteraannya dan berharap 10 poin kontrak politik Anies Sandi itu di setujui semua terutama DP 0 persen.
Problemnya saat ini gaji kecil, pastinya buruh juga susah untuk cicil rumah. Susah kan, gaji saja pas-pasan. Tapi masih ahamdulillah bisa buat beli motor dan ngontrak. Kita gak boleh suudzon, tapi memang sepertinya itu fakta nya kehidupan buruh.
Meskipun ada perbandingan cukup signifikan antara buruh asli dengan Presiden buruhnya. Ada juga sumber lain mengatakan bahwa itu duit dari demo-demo pengusaha lah. Lha kok bisa, jangan ngawur lho. Kenapa bisa begitu ? Kata sumber itu, ya biar perusahaanya gak didemo, pengusaha bargain di tingkat atas.
Pimpinan buruh dapat gelondongan, buruh yang kepanasan dapat recehan. Pimpinan Serikat buruh ini juga antek dari asing, katanya. Ibarat kepala cabangnya ditempatkan di Indonesia.
Wah makin panjang si sumber kasih boroknya. Konsekuensinya, isu-isu yang diangkat pun untuk kepentingan asing. Jadi buruh ini ibarat sapi perahan pimpinannya. Negara asing yang mendukung dari Belanda, Singapura, Swiss, Jerman dll. Apalagi iqbal jadi government body ILO.
Sangat mudah kan meminta dana asing. Masih nyimak !! Nah dari dana yang masuk itu, tidak semuanya digunakan untuk kepentingan buruh. Wah si sumber kok kayaknya tahu betul sich.. 30 persennya dianggap success fee yang diterima iqbal. Kenapa dia senang demo? Itu untuk pemasukan dia. Duit demo dibiayai anggaran kspi tapi dia juga minta ke pihak lain. Bisa tokoh politik bisa penguasa dll.
Jadi duit itu masuk ke dia tidak dilaporkan ke bendahara karena dia otoriter, gak ada yg berani nanya. Belum lagi duit dari Pilkada. Diberbagai daerah. Konon dapatnya 7M, lanjut Pilkada DKI 20 M. Jadi jangan heran kalau rumah-rumah petinggi buruh kelas cluster, mobil baru minimal inova. Nah sekarang, persiapan Pilkada Jabar. Tapi bisa cek Pilkada serentak ini ada berapa Kota yang bermain.. Berarti menang banyak donk kalau dihitung perbulannya. Ya wajar berarti punya rumah gedong semewah itu. Dan eng ing eng jadilah itu rumah mewah kok milik sang Presiden Buruh.
Untuk Menguatkan Baca:
(Lambemu-Cuk/Gerilya-Politik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email