Pada 2014, jumlah perempuan di Indonesia yang tercatat mengidap kanker serviks sebanyak 21 ribu.
Lebih mengerikannya lagi, setiap jamnya 2 penderita kanker serviks ini meninggal dunia.
Teranyar artis Julia Perez menghembuskan nafas terakhir Sabtu (10/6/2017) setelah bertahun melawan kanker serviks.
Penyebab kanker serviks sudah bisa dipastikan karena infeksi human papillomavirus atau HPV, tak seperti jenis kanker lain yang terkadang masih belum bisa diketahui penyebabnya dengan pasti.
Menurut dr Andi Darma SpOG(K), dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), penyebab karena virus HPV paling tinggi dari tipe HPV nomoer 16 dan18.
“Dari 15 tipe HPV, risiko tertinggi pada tipe 16 dan 18,” jelasnya.
Sebanyak 70 persen kanker serviks disebabkan oleh tipe 16, sedangkan 10 persen disebabkan oleh tipe 18, serta 20 persen lagi oleh tipe HPV lainnya, seperti yang dijelaskan oleh dr Andi pada simposium yang diselenggarakan oleh FKUI di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Lanjut dr. Andi, virus HPV tersebut sebagian besar didapatkan pada mereka yang aktif berhubungan seksual, terutama pada mereka yang sering berganti pasangan.
“Sekitar 85 persen karena kontak seksual pada pasien, 15 persennya tidak karena seks. Sehingga, sangat jarang mereka yang berstatus belum menikah melakukan pap smear,” jelasnya.
Dr. Andi melanjutkan, perjalanan virus HPV menjadi kanker serviks cukup panjang dan memakan waktu puluhan tahun.
Akibatnya, banyak yang tak mengenali gejala awal kanker serviks di tubuhnya sehingga kanker benar-benar menyerang serviks.
“Padahal, dengan skrining seperti pap smear, bisa sembuh seratus persen. Kalau sudah kanker, tidak bisa bicara sembuh. Karena 90 persennya diprediksi hidup 5 tahun mendatang dan kalau sudah fase terminal, bisa hanya tiga bulan lagi (harapan hidup),” tutupnya.
Untuk diketahui Pap smear ini sudah rutin diadakan puskesmas dan bekerja sama dengan PKK di RT/RW setempat dan gratis. Segera cari info disetiap pertemuan RT/RW.
Berikut 18 Ciri-ciri dan Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim)
1. Flek atau pendarahan di luar jadwal menstruasi.
2. Menstruasi lebih panjang dari biasanya.
3. Darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
4. Mudah terjadi pendarahan, misalnya setelah berhubungan seksual, douching, atau pemeriksaan panggul dengan memasukkan alat ke jalan lahir.
5. Nyeri selama berhubungan seksual.
6. Nyeri di sekitar pinggul
7. Perdarahan pasca menopause. Artinya menopause sudah terjadi namun tiba-tiba muncul lagi pendarahan.
8. Keputihan yang tidak biasa, keluar cairan berlebih, biasanya berwarna merah muda atau berbau busuk.
9. Kehilangan nafsu makan
10. Berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas.
11. Kelelahan. Mudah sekali merasa lelah atau lemah.
12. Sakit punggung.
13. Nyeri kaki atau bengkak pada kaki.
14. Keluar cairan urin atau feses dari jalan lahir.
15. Mudah mengalami patah tulang.
16. Sembelit
17. Darah dalam urin Anda (hematuria)
18. Hilangnya kontrol kandung kemih (urinary incontinence).
Berikut penjelasan dari masing-masing gejala kanker serviks di atas:
1. Flek atau pendarahan di luar jadwal menstruasi Bercak darah atau pendarahan biasanya ringan, ini merupakan gejala awal yang perlu dicurigai. Memang tidak semua pendarahan di luar jadwal menstruasi disebabkan oleh kanker serviks. Hal ini juga bisa terjadi ketika seorang wanita mengalami stress, kondisi kurang fit, menggunakan kontrasepsi, gejala keguguran, dan lain-lain. Namun sebagai langkah kehati-hatian maka kita harus menyikapi pendarahan ini sebagai kecurigaan kita terhadap gejala kanker serviks apalagi disertai dengan gejala lainnya seperti dijelaskan di bawah ini.
2. Menstruasi lebih panjang dari biasanya. Jika biasanya durasi haid selama 5-7 hari, namun pada seorang wanita yang dicurigai adanya masalah pada rahim maka menstruasi bisa lebih panjang. Misalnya saja adanya tumor atau keganasan, termasuk kanker mulut rahim (serviks), dan juga gangguan pembekuan darah.
3. Darah menstruasi lebih banyak dari biasanya. Hampir sama dengan kasus nomor 2 diatas. Darah menstruasi yang lebih banyak dari biasanya menandakan adanya perubahan pada lapisan rahim dan bisa jadi ini menjadi tanda atau gejala kanker serviks. Maka periksakanlah ke dokter untuk mencari penyebab pastinya.
4. Mudah terjadi pendarahan Ketika mulut rahim atau serviks mengalami suatu perubahan menjadi ganas, maka jaringan tersebut menjadi rapuh dan mudah berdarah. Oleh sebab itu sentuhan yang biasanya tidak menimbulkan perdarahan pada orang normal, bisa terjadi pendarahan pada kanker serviks. Sentuhan yang dimaksud bisa berupa berhubungan seksual, douching, atau pemeriksaan panggul dengan memasukkan alat ke jalan lahir.
5. Nyeri selama berhubungan seksual Hampir sama dengan poin 4 di atas, jaringan serviks yang mengalami keganasan juga lebih sensitif karena proses peradangan dan kematian sel (nekrosis). Oleh sebab itu akan musah terasa nyeri ketika tersentuh.
6. Nyeri di sekitar panggul Gejala ini sering tak terduga, hampir sama dengan alasan di atas. Rasa tak nyaman dan nyeri di sekitar panggul terjadi akibat proses peradangan pada leher rahim.
7. Perdarahan pasca menopause Ketika seorang wanita sudah memasuki masa menopause, artinya tidak ada lagi darah haid. Oleh sebab itu jika terjadi pendarahan lagi setelah masa ini, maka dicurigai bahwa darah itu berasal dari kanker serviks.
8. Keputihan yang tidak biasa Maksud dari keputihan disini yaitu keluarnya cairan selain darah yang keluar dari jalan lahir. Cairan yang dimaksud bisa berupa lendir-lendir dan/atau bercampur nanah, atau bahkan darah kotor.
9. Kehilangan Nafsu Makan Hampir pada semua jenis kanker, membuat penderitanya tidak nafsu makan. Hal ini lantaran zat-zat toksin yang dihasilkan oleh sel-sel kanker, atau bahkan efek samping dari kemoterapi. Jadi ini buknalah ciri kanker serviks yang khas.
10. Berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas Tidak hanya sebagai gejala kanker serviks. Chahexia atau badan kurus karena kanker juga bisa terjadi pada penyakit kanker apa saja. Jadi ini merupakan ciri umum kanker, bukan ciri kanker serviks yang khusus.
11. Kelelahan Rasa kelelahan yang berlebihan dan juga lemah terjadi karena kekurangan darah akibat pendarahan seperti dijelaskan sebelumnya. Namun juga bisa terjadi akibat zat-zat beracun yang dihasilkan oleh sel kanker.
12. Sakit punggung Bisa terjadi akibat kanker yang sudah menyebar pada tulang punggung. Jadi pasien akan merasakan nyeri punggung tanpa alasan yang jelas, misalnya akibat cedera atau angkat beban.
13. Nyeri kaki atau bengkak pada kaki Ketika kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening yang ada pada lipat paha, maka terjadilah pembengkakan pada kaki. Hal ini terjadi akibat terhambatnya aliran limfatik (getah bening). Kaki bengkak juga bisa terjadi akibat gagal ginjal.
14. Keluar cairan urin atau feses dari jalan lahir Ciri-ciri kanker serviks yang satu ini terjadi ketika sel kanker sudah menyebar ke sekat yang memisahkan jalan lahir dengan jalan feses (tinja) di bagian belakang. Sedangkan jika menyebar ke bagian depannya, maka yang jadi korbannya sekat dengan kandung kemih. Sekat menjadi rapuh dan akhirnya bocor. Oleh sebab itu feses ataupun urin bisa merembes atau bocor ke jalan lahir.
15. Mudah mengalami patah tulang Gejala kanker serviks yang tak terduga ini terjadi akibat penjalaran kanker ke tulang. Tulang yang terkena kanker akan lebih rapuh dan mudah patah meskipun terkena benturan ringan. Beberapa catatan penting:
a. Gejala kanker serviks nomor 16, 17, 18 terjadi akibat penyebaran kanker pada organ pencernaan dan saluran kemih.
b. Gejala nomor 7 – 18 merupakan kondisi kanker serviks yang sudah lanjut alias menyebar (bermetastasis) dalam panggul, ke kelenjar getah bening atau di tempat lain di dalam tubuh.
c. Setiap timbul gejala kanker serviks nomor 1 sampai 6 (stadium awal), maka harus dilaporkan kepada dokter meskipun rasanya kurang serius. Lebih lanjut silahkan baca: Gejala Awal Kanker Serviks Stadium 1, 2, dan 3
Ketahuilah bahwa sel-sel prakanker atau kanker yang diketahui secara dini kemudian segera diobati, maka akan semakin baik kesempatan untuk disembuhkan atau mencegahnya menjadi lebih parah.
Ingat! Gejala kanker serviks stadium awal seringkali tidak menimbulkan keluhan. Oleh sebab itu lakukan deteksi dini dengan pap smear!
(Mediskus/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email