US-Israel.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump dijalankan oleh Zionis dan Qatar dipilih oleh Gedung Putih sebagai pembalasan karena menolak untuk terlibat dalam kebijakan pro-Israel, seorang wartawan investigasi di Washington mengatakan.
"Saya tentu berharap Menlu AS Rex Tillerson bertindak sebagai perantara yang jujur dalam usaha untuk mendekati Saudi dan teman-teman Wahabi mereka di Bahrain, Uni Emirat Arab dan teman diktator militer mereka di Mesir, Jenderal al-Sisi, untuk menghentikan dan menyetop blokade ekonomi yang mereka ciptakan untuk Qatar," kata Wayne Madsen, seorang penulis dan kolumnis yang mengkhususkan diri dalam bidang intelijen dan urusan internasional.
"Masalahnya adalah bahwa Presiden Trump, ketika dia mengunjungi [Arab Saudi] ... Trump melanjutkan untuk mendukung Saudi dalam omelan yang tidak biasa ini bahwa Saudi menuduh Qatar membiayai teroris, padahal sebenarnya tidak ada orang Qatar di antara pembajak 9 / 11, tapi ada orang Saudi di antara pembajak ini,"kata Madsen dalam sebuah wawancara telepon dengan Press TV pada hari Selasa (11/7).
"Jadi, saya pikir, intinya ini adalah kenyataan bahwa sekarang kita tahu bahwa menantu Trump, Jared Kushner, pada dasarnya mencoba memeras $ 500 juta dari Qatar untuk diinvestasikan dalam bangunannya yang gagal di Manhattan," tambahnya. "Qataris menolaknya dan Jared Kushner, yang merupakan semacam penyihir atas Trump, vampir semacam ini yang membayang-bayangi Trump di setiap gerakan, yang bertanggung jawab membuat Trump berpihak pada Saudi melawan Qatar karena Qatar tidak bekerja lebih dari setengah miliar dolar untuk membantu usaha real estat Kushner yang gagal di Manhattan. "
"Ini menunjukkan bahwa dengan administrasi Trump, dengan duta besarnya untuk Israel [David] Friedman dan duta khusus [Jason] Greenblatt dan duta khusus lainnya Jared Kushner, bahwa pemerintahan ini dijalankan oleh Zionis, untuk Zionis, untuk kepentingan Israel dan melawan kepentingan negara manapun yang menolak untuk terlibat dalam gangstarisme kriminal pemerintahan Trump, dan Qatar sebenarnya tidak berbeda dengan banyak negara yang sekarang dipilih untuk pembalasan dan pembalasan oleh kelompok kriminal yang menjalankan Gedung Putih."
(Press-TV/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email