“Peristiwa Asyura mengukir peradaban Islam dalam kehidupan manusia hingga saat ini dengan nama Husain bin Ali as.”
Shabestan News Agency, dalam sebuah acara di Masyhad, Hujjatul Islam Sayyid Ibrahim Rai’isi menjelaskan bahwa Asyura merupakan simbol kelangsungan, kehidupan baru, perkembangan, dan kehidupan agama Islam.
Ia menambahkan, tidak hanya itu di dalam peristiwa Karbala segalam macam kebaikan bisa disaksikan seperti tawakkal, kesetiaan, puncak penghambaan, penyerahan diri di hadapan Allah swt, pengorbaan, jihad, perjuangan, kesyahidan dan ketaatan kepada maula.
“dengan demikian peristiwa Asyura mengukir peradaban Islam dalam kehidupan manusia hingga saat ini dengan nama Husain bin Ali as,” terangnya.
Menurut penjelasan beliau, pasca syahidnya Imam Husain as dan sahabat-sahabatnya, musuh-musuh memahami bahwa dengan berlalunya waktu, Imam Husain as tidak akan pernah padam. Sebagai contoh kota suci Masyhad setiap tahunnya selalu dipenuhi oleh para pecinta Al-Husain dari seluruh dunia, dengan keadaan dan kenyataan seperti ini maka upaya musuh untuk memadamkan dan menghilangkan peristiwa besar ini tidak akan pernah berhasil.
Lebih lanjut beliau menuturkan bahwa dengan kebangkitan Islam kita harus terus melanjutkan langkah tersebut, dan yang harus kita fahami dengan baik ialah bahwa saat ini, pengikut Ilahi sedang menghadapi keadaan yang sangat sulit.
Saat ini, dengan menyebarkan gaya hidup barat, musuh-musuh kita sedang berupaya untuk menghancurkan Republik Islam Iran, namun dalam keadaan ini kita harus selalu waspada dan harus selalu siap untuk menghadapi mereka, ujar Ayatullah Ra’isi.
Dalam ideologi yang kita yakini, kita tidak boleh berdiam diri menghadapi kezhaliman, dan Revolusi Islam Iran memperlihatkan hal ini kepada dunia, dimana Republik Islam Iran dalam Revolusinya ini tidak pernah tunduk kepada Amerika, dan saat ini mereka melihat bahwa negara Iran telah mencapai kemampuan yang luar biasa.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email