Pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens menampik tudingan bahwa ia berada di bawah pengaruh obat saat melakukan wawancara dengan stasiun televisi TVOne pagi ini, Senin, 10 Juli 2017. Menurut dia, tudingan itu hanya fitnah yang dilontarkan untuk menjatuhkannya.
"Sakaw? Orang gila semua yang fitnah. Narkoba aja enggak pernah kusentuh seumur hidup. Tapi wacana politik memang lagi dikuasai orang-orang jahat," kata Boni saat dihubungi Tempo, Senin, 10 Juli 2017.
Boni mengatakan ia sedang menderita sakit Hipokalsemia. Penyakit kadar kalsium darah rendah ini menyebabkan gejala-gejala seperti kebingungan, penurunan kesadaran, depresi, dan halusinasi. Pada kasus yang berat bisa terjadi kejang otot tenggorokan yang menyebabkan sulit bernafas dan kejang otot keseluruhan.
Sejak sepekan lalu, Boni mengaku dirawat di RSPAD. "Harusnya sampai hari ini masih dirawat. Tapi ada undangan dari TVOne saya izin," kata Anggota Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional Antara itu.
Menurut Boni, ia sudah mengatakan kepada manajemen TVOne agar wawancara dilakukan satu segmen saja. Sebab, dia masih belum kuat jika harus berbicara terlalu lama.
Di tengah wawancara, kata Boni, sakitnya kambuh. Ia merasa sesak nafas. "Produsernya kasihan lihat saya, jadi saya langsung ke Siloam," ucap dia.
Tuduhan bahwa Boni tengah sakaw saat diwawancara ramai dibicarakan di media sosial. Beberapa orang mengunggah video wawancara Boni yang kerap mengusap-usap hidungnya saat melakukan wawancara dengan host TVOne.
"Ketika sang komut @bonihargens berbicara di tvone selalu usep2 idung kek lagi ingusan," ujar akun twitter @asripeni3 sambil mengunggah video cuplikan wawancara Boni.
Pemilik akun @plato_id bahkan terang-terangan menyebut Boni tengah berada dalam pengaruh obat. "live @bonihargens di TV One terpaksa dihentikan karena sakau akibat sabu," katanya.
Namun Boni Hargens dengan tegas membantah semua tudingan itu.
Simak-Videonya:
(Tempo/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email