Pesan Rahbar

Home » » Dubes RI di Moskow: Sebelum Palestina Merdeka, Indonesia Tak Akan Berhubungan Diplomatik Dengan Israel

Dubes RI di Moskow: Sebelum Palestina Merdeka, Indonesia Tak Akan Berhubungan Diplomatik Dengan Israel

Written By Unknown on Sunday 9 July 2017 | 02:31:00


Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus Wahid Supriyadi menegaskan komitmen Indonesia yang tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum bangsa Palestina meraih kemerdekaannya. Hal ini disampaikan Wahid dalam sambutannya pada International Al-Quds di Masjid Agung (Chatedral Mosque) kota Moskow.

“Konstitusi Indonesia mengamanatkan bahwa kemerdekaan itu adalah hak setiap bangsa, dan karenanya segenap rakyat Indonesia selalu mendukung kemerdekaan penuh Palestina dari pendudukan negara asing,” ujar Dubes Wahid seperti dilansir portal resmi Kemenlu, 24 Juni.

Dalam kegiatan tersebut, hadir Penasehat Presiden Palestina bidang Agama yang juga Hakim Agung Palestina Mahmud Al-Habbash, Dubes Palestina, Turki, Katar, Yaman, Yordania, Indonesia, Irak, Iran, Afghanistan, Djobouti, dan diplomat dari Aljier dan Saudi Arabia. Dari 10 Dubes, hanya 3 yang mendapat kesempatan memberi sambutan, yakni Dubes Palestina, Iran dan Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Mufti Rusia Sheikh Ravil Gaynutdin dalam sambutannya menjelaskan arti penting kegiatan “International Al-Quds Day” sebagai bentuk solidaritas umat Muslim terhadap perjuangan rakyat Palestina dan untuk menarik perhatian publik berkenaan isu kemanusiaan yang timbul dalam konflik Israel-Palestina.

Kegiatan ini, lanjut Sheikh Ravil, menggaris bawahi perlunya menemukan cara bagi penyelesaian damai perselisihan ini melalui upaya bersama seluruh masyarakat internasional.

Sheikh simpatik berusia 57 tahun tersebut juga menegaskan kembali posisi pemerintah dan rakyat Rusia adalah tidak berubah sejak zaman Soviet yakni Palestina harus diakui masyarakat dunia sebagai negara berdaulat dengan ibukota di Jerussalem.

“Dewasa ini Jerussalem adalah kota dimana umat Muslim tinggal di bawah berondongan senjata tentara Israel. Berbagai berita tragis dari Timur Tengah, berbagai konflik terus berlanjut dewasa ini,” ujar Sheikh Ravil Gaynutdin. “Ketidakadilan yang berlangsung di Jerussalem dimana umat Muslim tidak mendapat akses bebas untuk sholat di masjid Aqsa atau masjid lain, adalah dosa besar,” lanjut Sheikh Ravil.

Seperti diketahui, Hari Quds Sedunia atau dikenal dengan Yaumul Quds digelar setiap tahun. Tidak hanya di Rusia, tetapi juga di sejumlah negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia. Umumnya, Hari Quds Sedunia diperingati pada Jumat terakhir di Bulan Ramadan.

Di Indonesia, Peringatan Hari Quds biasanya dilakukan dengan menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Menurut laporan Pikiran-Rakyat.com, di Indonesia Hari Quds Sedunia sudah mulai diperingati sejak 1995. Namun saat itu masih sebatas lewat seminar atau diskusi kecil di kampus. Ketika era reformasi barulah aksi di depan Kedutaan Besar Amerika digelar.

Seiring seringnya aksi ini digelar, sedikit demi sedikit massa aksi pun bertambah. Kini ratusan orang ikut memadati aksi tersebut dan berasal dari berbagai kelompok. Bertambahnya massa aksi bukan hanya karena aksi ini rutin digelar setahun sekali. Lebih dari itu, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menyadari kalau masalah Palestina adalah masalah bersama.

(Pikiran-Rakyat/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: