Ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah telah mengkhianati agenda reformasi. Hal tersebut diungkapkan Dhanil terkait langkah Fahri ingin membubarkan Komnas Ham dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebelumnya diberitakan, Fahri menyarankan lembaga-lembaga sampiran negara (nonstruktural) seperti Komnas HAM dan KPK dihapuskan. Menurut dia, lembaga-lembaga tersebut sebetulnya sudah tidak diperlukan karena fungsi dan tugasnya sudah ada di dalam lembaga inti negara.
Terkait hal itu, Dahnil menjelaskan, wacana yang dilontarkan Fahri merupakan bentuk anti reformasi. Padahal, dua lembaga independen tersebut lahir dari agenda reformasi yang diperjuangkan.
"Jadi usulan Fahri itu bagi saya ahistoris, mengabaikan fakta bahwa kita sedang di masa reformasi. Bahkan Fahri sendiri salah satu tokoh yang terlibat langsung dalam proses reformasi ini. Kalau Fahri punya ide untuk membubarkan KPK atau Komnas Ham justru dia berhianat diri dengan reformasi yang dulu pernah diperjuangkan," ujar dia saat dihubungi, Rabu (5/7).
Dan, terkait pernyataan Dahnil yang menyentil Fahri tersebut, Jaringan Islam Nusantara (JIN), pun turut angkat suara.
Seakan membela Fahri, Ketua Presidium Nasional JIN, Razikin Juraid, mengatakan, pernyataan Dahnil terhadap Fahri adalah pernyataan orang yang sedang kesurupan. Danil pun disebut Razikin tidak memahami konteks pernyataan Fahri Hamzah.
"Dahnil inikan baru belakangan ini saja dia bicara pemberantasan korupsi. Dahnil itu buta huruf kok tentang konstruksi politik-hukum eksistensi KPK hari-hari ini,” kata Razikin dalam keterangannya, Rabu (5/7).
Sementara Fahri, lanjut Razikin, memahami betul eksistensi KPK sekarang.
"Dan itu dapat dibaca dalam bukunya ‘Demokrasi Transisi Korupsi: Orkestra Pemberantasan Korupsi Sistemik’ yang diterbitkan oleh Faham Indonesia 2012," tutur Razikin.
Artinya, lanjut dia, dalam buku tersebut jelas menggambarkan perspektif Fahri Hamzah meneropong model pemberantasan korupsi serta eksistensi KPK.
"Jadi, Dahnil jangan asal bunyi," cetusnya.
"Gini aja deh.. berani nggak Dahnil dan kawan-kawannya atau orang-orang ICW itu debat sama Fahri Hamzah secara terbuka live di televisi mengenai model pemberantasan korupsi dan eksistensi KPK biar rakyat Indonesia tahu siapa yang punya akal sehat," pungkas Razikin.
(Jitu-News/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email