Pesan Rahbar

Home » » Hari Quds Sedunia Sebuah Kesempatan Untuk Menghidupkan Harapan-harapan Palestina

Hari Quds Sedunia Sebuah Kesempatan Untuk Menghidupkan Harapan-harapan Palestina

Written By Unknown on Saturday, 1 July 2017 | 02:18:00


Prof. Rodney Shakespeare dengan mengisyaratkan bahwa dunia sedang bangkit akan poros setan Amerika, Israel, dan Arab Saudi, juga menyebut hari Quds sedunia sebagai sebuah kesempatan untuk menghidupkan harapan-harapan Palestina.

Prof. Rodney Shakespeare, analisis dan pakar Inggris urusan politik dan ekonomi saat wawancara dengan IQNA terkait hari Quds sedunia mengatakan, bentrokan dan krisis Timur Tengah telah menyingkirkan masalah Palestina dan Gaza. Rezim Israel dalam aktif pada front yang lebih besar sampai yakin bahwa tidak ada satu negarapun yang mampu bertahan di hadapan hasrat-hasrat perluasan mereka dan semua fraksi-fraksi besar demokrasi di semua tempat, selain Iran harus ditindas.

"Tanpa hari Quds sedunia dan upaya-upaya Iran, Palestina bisa jadi terlupakan, karena media-media Barat bertekat sebisa mungkin untuk menghapus Palestina secara global,” imbuhnya.

Prof. Rodney Shakespeare lebih lanjut menambahkan, mewajarkan hubungan sebagian negara-negara Arab dengan rezim Israel untuk Palestina adalah hal yang menakjubkan.

Kendati demikian ada media-media, dimana Amerika merupakan biang dibalik itu dan pendukung hubungan bebas Arab Saudi dan Israel dikarenakan berlebih-lebihan sedang mengalami kekalalahan dan dunia secara global, mulai sadar di hadapan poros raksasa Amerika, Israel dan Arab Saudi.

Mereka sedang ingin menghancurkan demokrasi Timur Tengah sehingga Israel dapat utuh dengan mudah dan dengan akan terus melanjutkan ekspansinya. Poros setan ini tengah mengadendakan kehancuran negara-negara independen muslim sehingga mereka tidak dapat bangkit di hadapan Israel.

Prof. Rodney Shakespeare menegaskan, ISIS juga masuk dalam poros setan ini, yang tidak akan pernah berurusan dengan Israel, namun menginginkan kehancuran dan kerusakan negara-negara Islam.

Ia mengatakan, sebagian negara-negara kawasan alih-alih bangkit melawan rezim Israel, justru fokus memusuhi Iran dikarenakan ini semua pada dasarnya adalah pemerintahan-pemerintahan boneka yang mendukung Amerika. Mereka berlepas diri dari demokrasi di Iran.

Prof. Rodney Shakespeare di penghujung mengatakan, terkait Palestina, kondisi secara universal nampaknya tidak bagus, namun perubahan-perubahan di dunia sedang mengalami perubahan dunia satu poros menjadi beberapa poros. Perubahan-perubahan ini dapat menjadi sebuah harapan bagi masyarakat yang tertindas dan teraniaya Palestina.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: