Tidak syak lagi, perkembangan medan dan politik krisis Suriah menunjukkan bahwa krisis ini akan segera berakhir; sebuah krisis yang hanya merupakan konspirasi anti kepentingan Suriah dan sekutunya di garis muqawamah serta para penentang hegemoni Amerika atas dunia.
Tujuan Amerika, negara-negara penjajah, dan rezim Zionis dari perang Suriah ini adalah melemahkan dan memecah belah Suriah dengan menggunakan siasat “aksi pengacauan yang membangun” sesuai dengan proyek Timur Tengah Baru, serta mengakhiri peran Damaskus sebagai pendukung muqawamah dan lantas patuh mutlak kepada Israel.
Koalisi Barat dan rezim Zionis serta rezim-rezim salafi Arab ini telah melakukan segala cara untuk mengepung garis muqawamah guna menyulut perang di Suriah serta lantas menyeretnya ke Lebanon.
Sekalipun memperoleh perlawan dari Koalisi Barat, Zionis, Turki, dan salafi Arab di bawah komando Amerika Serikat, Suriah berhasil melawan kelompok-kelompok teroris berkat ketegaran pasukan militer, rakyat, dan pemerintah negara ini.
Ketegaran militer Suriah dan kemenangan-kemenangan yang berhasil mereka peroleh berkat bantuan seluruh koalisi mereka merupakan variabel terpenting dalam perang ini dan pertanda bahwa Damaskus mampu untuk melanjutkan perlawanan menentang para teroris yang dilindungi oleh Barat dan Arab, sekalipun kelompok-kelompok teroris ini telah menumpahkan banyak darah dan merusak tanah air Suriah.
Setelah berhasil menguasai kawasan yang berbatasan dengan Iraq, ini berarti bahwa mereka yang ingin mendisintragasi Suriah sudah mengalami kegagalan total.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email