Kampanye perdamaian agama para remaja diselenggarakan dengan tujuan menciptakan persatuan di negara ini, dengan dihadiri 90 mahasiswa dan sejumlah pemimpin lintas agama, dari Islam, Kristen, Buddha, Hindu dari kota Sagaing dan Mandalay di Myanmar.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari newtimes, dalam kampenye ini yang diselenggarakan dengan kerjasama organisasi nonprofit kebudayaan samawi, perdamaian global dan pembaruan cahaya (HWPL), para pemimpin agama berbicara tentang perdamaian dan anggota kampanye mengunjungi masjid kota Sagaing guna mengetengahkan ideologi dan pandangannya terkait kebutuhan akan perdamaian.
Para partisipan berwudhu sebelum memasuki masjid, guna mengenal budaya Islam.
U Soe Nay Oo, imam jamaah masjid dengan berbicara tentang kriteria arsitek masjid, juga menjelaskan secara singkat tentang adab dan tradisi umat muslim.
Para partisipan demikian juga mengunjungi kuil-kuil Buddha dan Hindu.
Kampanye ini adalah program kedua organisasi HWPL setelah kampanye perdamaian para remaja di negara Kamboja. Organisasi ini didirikan pada tahun 2012 dengan tujuan menyampaikan perdamaian global dan menghentikan perang di dunia di negara Korea Selatan dan memiliki lebih dari 70 cabang di Korea dan 100 delegasi di pelbagai negara dunia.
(New-Times/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email