Dalam sepuluh hari karamah ini terdapat sosok-sosok yang merupakan teladan bagi masyarakat, misalnya Sayyidah Ma’shumah sa yang merupakan wanita teladan dan juga panutan di dalam sejarah Islam.
Shabestan News Agency, menjelang sepuluh hari karamah, hari yang diawali dengan hari kelahiran Sayyidah Ma’shumah sa dan kemudian kelahiran Imam Ridha as, Hujjatul Islam Taqawi menjelaskan bahwa sepuluh hari karamah baru terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini, dimana dengan moment ini paling tidak kita bisa memnafaatkannya dalam kegiatan kebudayaan.
Masyarakat merupakan para pecinta Ahlul Bait as, dan sepuluh hari karamah ini dibentuk sebagai sarana untuk mengungkapkan cinta kepada Ahlul Bait as, terangnya.
Dalam sepuluh hari karamah ini terdapat sosok-sosok yang merupakan teladan bagi masyarakat, misalnya Sayyidah Ma’shumah sa yang merupakan wanita teladan dan juga panutan di dalam sejarah Islam. Begitu juga dengan Syah Ceragh yang merupakan saudara laki-laki dari Sayyidah Ma’shumah sa merupakan teladan dalam memerangi thagut dan kebatilan.
Begitu juga dengan Imam Ridha as yang merupakan sosok yang jadi kebanggaan kita semua, dimana kita hidup di tempat Imam Ridha as bersemayam, ucapnya.
Moment sepuluh hari karamah ini merupakan kesempatan yang sangat tepat untuk menyebarluaskan hal ini ke berbagai tempat, karena di luar sana banyak orang-orang yang juga mencintai keluarga ini, dan hal ini juga bisa menyatukan antara Syi’ah dengan Sunni, dan mudah-mudahan rencana ini segera terealisasi, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email